SIMSON: Kehidupan yang Janggal dan Kematian?

SIMSON: Kehidupan yang Janggal dan Kematian?

Jan 20, 2022, 3:00 AM

Apakah Simson melakukan bunuh diri?

Kamu menanyakan hal yang penting terkait dengan detik-detik terakhir dalam kehidupan Simson, sebuah masalah yang sangat relevan bagi kehidupan kita saat ini. Karakterisasi Simson dalam Hakim-Hakim 13-16 adalah rumit sekali. Penilaian akan hidupnya seakan tidak memuaskan bagi para pembaca. Tabiat yang dimilikinya cenderung melakukan kegagalan, dan juga hasil dari pemanjaan diri. Namun Alkitab khususnya di Perjanjian Baru menyebut Simson sebagai seorang pahlawan iman dari Perjanjian Lama (Ibr. 11:32). Dia termasuk di antara mereka yang "dari lemah menjadi kuat" (ayat 34). Di situlah letak paradoks Simson, yang biasanya kita gambarkan sebagai perjalanan dari kekuatan kepada kelemahan.

1. DARI HARAPAN TINGGI KEPADA KEKECEWAAN

Cerita bermula saat seorang malaikat berbicara dengan seorang wanita bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang nazir (Hak. 13:2-7; Bil. 6:1-12). Melalui anak itu Tuhan akan mengalahkan orang Filistin. Perintah diberikan bagaimana agar anak tersebut diperlakukan kelak - contohnya, tidak meminum anggur, tidak mencukur rambutnya. Sudah tentu anak spesial ini dimana Tuhan melalui dia akan berperkara! Meskipun Simson secara fisik luar biasa kuatnya, namun ia sangat lemah secara rohani dan moral. Dikendalikan oleh emosi dari hatinya, ia membuat keputusan-keputusan dan bertindak hampir tanpa campur tangan Allah. Sudah tentu tidak semua hal yang ia lakukan adalah buruk. Salah satu dari kualitas yang dimiliki oleh Simson adalah, meskipun ia memiliki aliansi dengan beberapa orang Filistin, ia tidak pernah menyembah berhala. Dengan kehormatan seperti ini ia selalu setia kepada Tuhan. Sebagai tambahan, selain itu, terlepas dari semangat kebebasannya, Tuhan menggunakan masalah yang dihadapi Simson dengan orang Filistin untuk terus-menerus mengalahkan mereka. Bayangkan jika Simson benar-benar setia, hal besar apakah yang dapat dicapai Tuhan melaluinya?

2. DARI KEKUATAN KEPADA KELEMAHAN

Puncak kisah Simson mengalami klimaks yang negatif saat dia mengorbankan elemen terakhir yang tidak boleh dilanggar sebagai seorang nazir - memotong rambutnya. Pada saat itu juga Roh Allah tidak dapat menggunakan dia lagi, sehingga tubuh Simson menjadi lemah. Ia adalah korban dari musuh-musuhnya, yang mencungkil matanya, memenjarakannya, dan memperlakukan dia seperti seorang budak. Orang Filistin menganggap pengalaman Simson sebagai kekalahan Simson dan Tuhannya. Penjara adalah cerminan kualitas hidup yang memalukan bagi seorang Israel, keluarga, dan Tuhannya. Simson telah siap untuk menerima kesempatan lain di hidupnya.

3. DARI KELEMAHAN KEPADA KEKUATAN

Tragedi yang kelam diubah oleh Tuhan menjadi sebuah kemenangan. Orang Filistin berkumpul di kuil dewa mereka yaitu Dagon untuk mengumumkan kemenangan mereka atas Simson dan Tuhannya (Hak. 16:23, 24). Para pemimpin dari lima kerajaan Filistin hadir, dengan jumlah kerumunan lebih dari 3.000 orang. Mereka sepakat untuk mengundang Simson hadir menghibur mereka - agar mereka tertawa atas pencapaian yang dimiliki. Ia diletakkan diantara dua pilar penyangga bangunan, bersandar diantara pilar tersebut ketika ia lelah dan capek. Maka Simson pun berdoa, meminta kepada Tuhan untuk memberikannya kekuatan agar dapat menyelesaikan apa yang seharusnya ia selesaikan: menimbulkan kekalahan besar pada orang Filistin (ayat 30; lih. Hakim-hakim 13:5). Ini adalah doa komitmen total kepada Tuhan. Ia menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, mengekspresikan keinginannya untuk mati dalam pelayanan kepada-Nya. Ia ingin dibenarkan—permintaan yang mungkin telah dinodai oleh keegoisan—tetapi dia juga ingin Tuhan dibenarkan dengan menunjukkan kuasa-Nya atas Dagon. Dia meninggal sebagai seorang prajurit di medan perang konflik kosmik. Akhir hidup bagi Simson adalah momen penyerahan mutlak kepada Tuhan dalam tindakan iman.

Bagikan berita ini...

ARC dan Pelmas JC Gelar Sunatan Bocah

Dengan penuh antusias, kegiatan sunat massal diikuti 52 anak—termasuk 6 dari kolong jembatan Penjaringan—melebihi target awal 30 peserta. Acara dibuka dengan doa dan sambutan dari para pemimpin gereja dan komunitas. Sunat menggunakan metode laser modern oleh tim dokter Klinik Sunat 123 berlangsung cepat, aman, dan minim trauma.

Menggali Alasan di Balik Anak Kebiasaan Bolos Sekolah

Bolos sekolah bukan sekadar kenakalan anak, tetapi bisa menjadi sinyal tekanan emosional. Dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, orang tua dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak kembali ke jalur yang benar. Pelajari bagaimana orang tua dapat mengenali tanda-tanda, membangun komunikasi, dan mendukung anak kembali semangat belajar.

Bakti Wanita Advent Samosir Barat Lakukan Pelmas di RS. Hadrianus Pangururan

Sebagai wujud kepedulian, BWA Samosir Barat bersama Pdt. Harol Siregar dan jemaat mengunjungi 80 pasien rumah sakit, memberi motivasi, doa, parsel buah, dan buku rohani. Menurut Ibu Lisbet Siregar, kegiatan ini mendorong para ibu untuk lebih bersyukur atas kesehatan dan tergerak melayani sesama.

Charity Clinic Ibu Bijak di Pangandaran

Organisasi Ibu Bijak Jakarta mengadakan charity clinic di Desa Wonoharjo, Pangandaran, disambut oleh Pdt. Victor Hussein, Ellen Hussein, serta misionaris Joe dan Lisa. Acara diawali doa, sambutan desa, seminar kesehatan tentang NEW START dan bahaya merokok, lalu pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Kegiatan berjalan lancar dengan partisipasi 105 warga, diakhiri pembagian obat, sembako, dan hadiah becak untuk seorang warga.

7 Lagu Rohani Anak yang Bikin Iman Bertumbuh dan Hati Ceria

Lagu-lagu rohani anak bukan hanya sekadar nyanyian, tapi juga sarana luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai iman dan karakter sejak usia dini. Dengan irama yang ceria dan lirik yang menyentuh, tujuh lagu pilihan ini bisa jadi bagian dari rutinitas harian anak—mulai dari saat ibadah keluarga, ibadah sekolah, hingga waktu santai di rumah. Temukan keindahan pujian yang mampu memperkuat hubungan anak-anak dengan Tuhan dan sesama.

Kementrian Agama Kristen Laksanakan Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon di GMAHK Melati

Memperingati Hari Bumi ke-55, Kementerian Agama Kristen Pekanbaru mengadakan penanaman pohon bersama GMAHK Jemaat Melati dan Direktur PAP Nelson Panggabean sebagai wujud kepedulian lingkungan. Kegiatan ini menegaskan peran gereja dalam menjaga alam, mengurangi dampak perubahan iklim, dan melaksanakan tugas Tuhan untuk merawat bumi.

Jemaat Distrik Perdagangan Lakukan Pelayanan Kesehatan Gratis

Sekitar 100 warga Desa Talun Rejo Huta VI mengikuti pelayanan kesehatan gratis oleh jemaat Distrik Perdagangan, mencakup cek kesehatan, pemberian obat, makanan sehat, serta konseling rohani. Kegiatan ini didukung Pemuda dan Bakti Wanita Advent, dipimpin J. Gultom dan relawan medis dari Medan, dan bertujuan menjangkau simpatisan pelajar Alkitab serta meningkatkan kesadaran rohani dan kesehatan.

SYL 2025 JRP Pelmas ke Lapas Salemba

Dalam rangka pelayanan masyarakat, SYL 2025 Jehovah Rapha mengadakan Perjamuan Suci di Lapas Kelas 2A Salemba, Jakarta Pusat, pada Minggu, 20 April 2025. Didampingi Pdt. James Situmorang dan Ketua Jemaat Parlin Pasaribu, kegiatan ini melibatkan 120 warga binaan dan disambut hangat oleh Kepala Kerohanian Lapas, Stella. Setelah khotbah bertema “Golgota” dan pembagian roti serta anggur, Arista Sinaga yang akan segera bebas menyanyikan lagu rohani, mengharukan banyak peserta. Acara ditutup dengan pembagian nasi kotak dan lomba menghias telur Paskah.

Belajar dari Onesimus: Gagal Itu Bukan Akhir dari Segalanya

Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.

Pelayanan Kesehatan Gratis Klinik Advent Ponain

Klinik Advent Ponain dan Apotek Suster Kece bersama Jemaat Amarasi Selatan menggelar pelayanan kesehatan di GMIT Ebenhaezer, Desa Sahraen, berupa seminar, pemeriksaan kesehatan bagi 80 peserta, dan doa pribadi. Kegiatan ditutup oleh Pdt. Maya Halodin dan direncanakan kembali pada Agustus mendatang.