
Samgar dan Tongkat Penghalau Lembu yang Menjadi Senjata Tuhan
Samgar hanya muncul sekali dalam Alkitab, namun aksinya mengalahkan 600 musuh dengan tongkat penghalau lembu menjadikannya simbol keberanian dan iman. Temukan bagaimana kisah singkat ini membawa pelajaran hidup yang relevan bagi kita di tengah tantangan zaman sekarang.
IndonesiaJun 13, 2025, 8:00 AM
Di antara banyak tokoh terkenal dalam Alkitab seperti Musa, Daud, atau Paulus, ada satu nama yang sering terlewat karena disebut sangat singkat "Samgar". Namanya muncul hanya satu kali di seluruh Alkitab, dan tanpa latar belakang atau penjelasan panjang. Tapi justru dari “kemunculan sekilas” itu, Samgar menunjukkan bahwa Tuhan bisa memakai siapa saja untuk pekerjaan besar, bahkan mereka yang tidak dikenal luas.

Siapa Sebenarnya Samgar?
Sebelum kita membahas maknanya, yuk kenalan dulu dengan siapa Samgar itu. Ia bukan nabi besar, bukan juga raja. Tidak ada mukjizat luar biasa atau pesan profetik yang dicatat darinya. Tapi satu hal yang pasti—ia pernah menyelamatkan Israel dari musuh dengan cara yang mengejutkan.
Baca juga : Dibalik Ujian Hidup Ada Tangan Tuhan yang Menopang
Tongkat Penghalau Lembu: Senjata “Biasa” yang Dipakai Luar Biasa
Kisah Samgar membuat kita bertanya-tanya: bagaimana mungkin seseorang bisa mengalahkan 600 tentara musuh hanya dengan alat pertanian? Di sinilah keunikan ceritanya terletak—bukan pada kekuatan alat, tetapi pada keberanian hati yang percaya pada penyertaan Tuhan.
Tongkat penghalau lembu adalah alat biasa, terbuat dari kayu panjang dan ujungnya kadang diberi logam runcing. Dipakai oleh petani untuk mengarahkan sapi saat membajak. Tapi Samgar memakainya sebagai senjata melawan Filistin. Ini seperti Tuhan ingin berkata, “Jangan remehkan alat biasa jika Aku yang menyertainya.”

Baca juga : Belajar dari Onesimus: Gagal Itu Bukan Akhir dari Segalanya
Pahlawan yang Tidak Dikenal Tapi Dikenang Surga
Kalau kita pikirkan, Samgar adalah gambaran banyak orang zaman sekarang—tidak viral, tidak punya panggung besar, tapi setia menjalankan tanggung jawabnya. Dunia mungkin tidak memperhatikan, tapi surga mencatat.
Satu ayat cukup bagi Tuhan untuk menunjukkan bahwa hidup Samgar memiliki arti kekal. Bukan panjang cerita yang penting, tapi kualitas tindakan dan keberanian iman. Nama kita mungkin tidak akan masuk sejarah dunia, tapi bisa tercatat dalam sejarah Kerajaan Allah.

Baca juga : Rahab Seorang Perempuan Sundal yang Dipilih Allah
Samgar dan Tantangan Zaman Sekarang
Cerita Samgar tidak berhenti di masa lalu. Justru relevansinya sangat kuat untuk kita hari ini. Saat tantangan hidup terasa besar, dan kita merasa kecil serta tidak punya alat yang cukup, kisah ini berbicara kuat: iman tidak butuh alat mewah, hanya hati yang siap dipakai.
Kita bisa menjadi “Samgar modern” di rumah, tempat kerja, komunitas, atau bahkan dunia digital. Tuhan tidak menuntut kita jadi luar biasa; Dia hanya minta kita bersedia. Bersedia berdiri ketika yang lain diam. Bersedia bertindak ketika dunia takut. Bersedia mempercayai Dia walaupun "senjata" kita sederhana.

Kisah Samgar sangat singkat, tapi dampaknya sangat dalam. Dari kisah ini, kita belajar bahwa:
Tuhan pakai orang yang tersedia, bukan yang sempurna.
Apa pun yang kamu punya—waktu, kemampuan, alat sederhana—bisa jadi senjata rohani jika kamu menyerahkannya kepada Tuhan.
Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan iman bisa membawa dampak besar.
Di dunia yang sibuk menciptakan citra dan mengejar validasi sosial, kisah Samgar mengingatkan kita bahwa kesetiaan lebih penting daripada ketenaran. Kamu mungkin tidak viral, tapi kamu bisa jadi pahlawan rohani di mata Tuhan.
Mau meresapi lebih dalam makna hidup dari kisah Samgar? Jangan lewatkan video ini dari youtube channel Faithbook yang membahas secara singkat, tapi sangat bermakna:
Content blocked following your privacy preferences
This content is not being displayed in order to fullfil your privacy preferences (you didn't accept 'Tracking and performance cookies').
Do you want to see this anyways? You can change your preferences here:
Bagikan berita ini...
Karena suami-istri dalam keluarga Sinaga sedang sakit dan tidak bisa bekerja, Ketua Diakon S. Sihombing memberitahukan kondisi mereka kepada tua-tua jemaat. Menanggapi hal ini, majelis dan jemaat pun bersatu hati mengumpulkan dana seikhlasnya untuk membantu biaya pengobatan, terutama bagi sang suami yang telah menderita stroke selama 10 tahun. Meski jumlahnya tidak besar, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dan menjadi bukti kepedulian serta doa dari sesama.
Didukung BWA DMMUB dan para pendeta Wilayah Wori, kegiatan BWA di GMAHK Jemaat Berea, Desa Lansa, berlangsung usai ibadah Sabat dengan donor darah bersama PMI Minut serta cek kesehatan dan pengobatan gratis. Pemimpin BWA Wilayah Wori, Yunemey R. Teintang, berharap kegiatan ini mendorong pola hidup sehat dan kepedulian sesama, lalu ditutup dengan ibadah penutupan Sabat penuh sukacita.
PHK massal bisa mengguncang hidup siapa saja dan membawa rasa cemas kehilangan arah serta ketakutan akan masa depan. Masa sulit ini bukan harus dilihat sebagai akhir melainkan sebagai awal untuk merenung memulihkan diri dan menemukan harapan yang lebih dalam. Dengan pendekatan praktis dan rohani tersedia langkah-langkah untuk bangkit secara emosional memperkuat mental serta membuka kembali makna hidup bersama Dia yang tidak pernah meninggalkan.
Untuk mendukung inovasi dan pembelajaran, Fakultas Sistem Informasi dan Ilmu Komputer UASN meresmikan Laboratorium “Coding Center” pada 23 Juli 2025. Acara diisi sambutan, renungan, dan apresiasi dari pimpinan, termasuk dorongan Rektor agar mahasiswa mulai membangun portofolio. Hadir jajaran dosen, staf, dan donatur yang berperan dalam terwujudnya fasilitas ini.
Dengan semangat yang tinggi, kegiatan perkemahan dimulai pada Jumat dan diisi dengan mendirikan tenda, memasak mandiri, serta mengikuti kelas keterampilan seperti PBB, pionering, dan semaphore. Ibadah Sabat berlangsung di alam terbuka dipimpin Pdt. B. Tambunan, dilanjutkan penampilan kreatif tiap kelompok. Minggu pagi diisi momen “Recommitment” dan tracking ke curug sebelum perkemahan ditutup dan peserta kembali ke rumah masing-masing.
Hidup yang penuh ketidakpastian, namun janji Tuhan dalam Alkitab tetap setia dan tak berubah bagi umat-Nya. Temukan lima janji Tuhan bagi orang percaya yang menguatkan dalam setiap musim kehidupan. Renungan Kristen penuh pengharapan ini akan mengingatkan bahwa firman Tuhan selalu hidup dan menguatkan.
Dengan penuh antusias, 70 warga binaan Lapas Perempuan bersama Karoh Maria Sihotang, SH., menyambut Tim Pelmas JRP yang membagikan Firman Tuhan dan 70 nasi kotak. Novi, yang akan bebas pada 17 Agustus 2025, bersaksi bahwa selama di penjara ia dikuatkan oleh Firman Tuhan dan merasakan kasih Tuhan. Ia berjanji akan menjadi pelayan Tuhan setelah bebas. Puji Tuhan, Firman yang dibagikan membawa perubahan nyata dalam hidupnya.
Elder Leroy Ruhupatti ditunjuk sebagai Associate Education Director SSD pada 10 Juli 2025, sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam pendidikan Advent. Ia akan mendukung kurikulum berbasis nilai Advent, membina tenaga pendidik, dan memperkuat institusi pendidikan di 11 negara agar tetap menjadi sarana misi yang relevan. Penunjukan ini membawa harapan bagi pendidikan Advent yang unggul secara akademis dan berakar pada misi Kristus.
Elder Ninfa Bindosano ditunjuk pada 10 Juli 2025 sebagai Direktur Adventist Possibility Ministries (APM), melanjutkan kiprahnya dalam Women's Ministries dan Ministerial Spouses Association. Ia akan memimpin pelayanan bagi penyandang disabilitas, komunitas tuli, tunanetra, dan mereka yang menghadapi tantangan hidup, dengan semangat bahwa semua berharga dan bisa melayani. Dengan pengalaman dan empati yang kuat, ia diharapkan membawa APM lebih inklusif dan memberdayakan.
Pada 10 Juli 2025, Elder Rudi Situmorang ditunjuk sebagai Ministerial Secretary dan Director Adventist Chaplaincy Ministries Divisi SSD, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam membina pendeta dan pelayan rohani. Sebelumnya ia pernah menjabat di WIUM dan Konferens Jawa Barat. Dikenal dekat dengan pelayan lapangan, ia akan bertugas membina rohani pendeta, menyelenggarakan pelatihan, serta mendukung pelayanan chaplain di berbagai institusi. Kiranya Tuhan memberkati pelayanannya di Asia-Pasifik Selatan.