
Stress dan Khawatir Mulai Menyerang Penyintas Semeru, ARC Indonesia, Rotary Club, PT ITM, dan Pelmas UIKB, Beri Dukungan Psikososial
Dec 30, 2021, 4:24 AM
JAKARTA. hopechannel.id || Meskipun status tanggap darurat telah usai, banyak penyintas mulai khawatir setelah tiga minggu lebih berada di pengungsian.
"Mereka sangat butuh dukungan psikososial dari relawan dan pemerintah" kata Sheila salah seorang relawan dari ARC yg ikut dalam rombongan ARC Indonesia.
Sebagian warga yang rumahnya tidak rusak mulai pulang untuk membersihkan rumah dari abu vulkanik Semeru.
Di Kecamatan Candipuro masih sesekali berhembus tipis debu vulkanik akibat aktifnya Gunung Semeru.
Setelah lewat 3 minggu dari kejadian erupsi dan masih tinggal di pengungsian membuat para penyintas khawatir, stress, dan perlu di hibur terutama wanita dan anak.
Hal ini disebabkan karena desa mereka telah 'hilang' tertutup abu vulkanik, peternakan dan lahan pertanian mereka juga belum bisa dikerjakan seperti semula.
Setelah menyelesaikan bantuan kemanusiaan tahap pertama pada awal Desember lalu, ARC Indonesia bersama Rotary Club, PT ITM, dan Pelmas UIKB kembali mengirimkan bantuan tahap kedua di minggu terakhir Desember 2021 untuk dukungan psikososial dan penyerahan donasi logistik rumah tangga.
Sesi dukungan psikososial pertama dilakukan di Desa Condro Gentengan kepada 26 anak-anak di hari Selasa, 28 Desember 2021. Anak-anak sangat antusias dan gembira ketika Kak Ejie melemparkan pertanyaan-pertanyaan seru dan Kak Cinthia mengajak mereka berkeliling sambil menyanyikan Naik Kereta Api. Pak Kenny Kusumo, Rotary Club Disaster Relief juga turut serta berinteraksi dengan anak-anak dalam kegiatan psikososial ini.
Keesokan harinya di hari Rabu, 29 Desember 2021, relawan ARC Indonesia melakukan kegiatan dukungan psikososial di posko SMP 2 Pasirian kepada 46 anak penyintas dengan menyanyikan lagu-lagu anak seperti Topi Saya Bundar yang dipandu oleh kak Sheila, lalu mewarnai kertas gambar kelinci dan singa. Tak hanya itu, relawan juga menyalurkan donasi yang diberikan oleh Gereja Advent Kebayoran berupa logistik perlengkapan rumah, yaitu perlengkapan mandi dan kebersihan, handuk dan pakaian dalam, 35 penanak nasi, 32 kompor beserta regulatornya kepada 67 kepala keluarga.
Sesi dukungan psikososial selanjutnya dilakukan di lokasi posko Lapangan Desa Penanggalan. Kak Zelda dibantu oleh tim relawan Kemensos memandu 46 anak penyintas dalam kegiatan kreativitas menggambar, menggunting, dan menempel karton berwarna menjadi ulat warna-warni yang lucu. Walaupun beberapa adik-adik yang berumur 5 dan 6 tahun masih kesulitan menggunting kertas, mereka sangat gembira dan mau belajar agar dapat menyelesaikan hasil karya mereka untuk ditunjukkan ke keluarga mereka saat kembali ke tenda pengungsian.
Di posko ini, ARC Indonesia juga menyalurkan bantuan berupa paket sendal dan jas hujan yang akan sangat berguna di musim hujan ini. Tak hanya itu, relawan juga menyerahkan bantuan popok bayi dan makanan bayi kepada ibu-ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak-anak kecil.
Selain itu, ARC Indonesia juga melakukan 'charity clinic' bersama Dokter William Limandhy dari RSUD Lumajang dan Gereja Advent Lumajang yang bantu oleh kakak-kakak mahasiswa jurusan manajemen, kedokteran dan keperawatan dari Universitas Gajah Mada di Desa Condro Gentengan. Sebanyak 73 warga mendapatkan layanan pengobatan gratis dan paket bantuan perlengkapan sehari-hari.
Paket bantuan terakhir disalurkan kepada penyintas yang tinggal sementara di posko SDN 01 Penanggal.
Logistik yang telah dipenuhi pada masa paska erupsi Semeru ini belum menjamin kehidupan para penyintas setelah keluar dari posko pengungsian. Seorang ibu di posko SMP 2 Pasirian mengaku membutuhkan dana untuk kehidupan mereka selanjutnya karena memang keluarga-keluarga penyintas telah kehilangan pekerjaan, rumah, lahan dan ternak. Oleh karena itu, bantuan seperti pendirian hunian sementara dan hunian tetap akan sangat dibutuhkan untuk memulai kembali hidup mereka di lokasi baru yang tidak terdampak erupsi.
Bantuan tahap kedua erupsi Gunung Semeru ini di hadiri langsung oleh Kak Kenny dari Rotary Club District 3410 Disaster Relief dan Rotary Club Jakarta Millenium yang turut bergembira bersama anak-anak penyintas Semeru dan memberikan bantuan langsung berupa alat gambar dan alat kebersihan yang sangat dibutuhkan.
ARC akan terus bersama memberikan bantuan dan mendampingi penyintas Semeru sampai masa transisi usai dengan bantuan selanjutnya mendirikan pembuatan batako untuk hunian sementara bersama Rotary Club. (**/red/Sheila/ARC Indonesia
Bagikan berita ini...
Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.
Klinik Advent Ponain dan Apotek Suster Kece bersama Jemaat Amarasi Selatan menggelar pelayanan kesehatan di GMIT Ebenhaezer, Desa Sahraen, berupa seminar, pemeriksaan kesehatan bagi 80 peserta, dan doa pribadi. Kegiatan ditutup oleh Pdt. Maya Halodin dan direncanakan kembali pada Agustus mendatang.
Pelayanan kesehatan gratis usai ibadah Sabat tetap berlangsung meski hujan deras, diikuti 15 warga Jl. Raharja Flamboyan dengan pemeriksaan kesehatan, seminar, dan pembagian obat gratis. Didukung pemuda RS. Advent Medan, Pdt. Ryan Nainggolan berharap kegiatan ini berlanjut dan mengajak semua terus menjadi terang dunia lewat kasih.
GMAHK Melati mengadakan donor darah di Pekanbaru untuk membantu memenuhi kebutuhan darah yang meningkat, melibatkan umat Advent dan masyarakat umum. Didukung Bank Raya dan Toyota Agung, kegiatan ini dimeriahkan hadiah menarik dan stand bazar dari Pathfinder Club serta Perguruan Advent. Direktur Kesehatan Daerah Sumatera Kawasan Tengah, L. Haloho, turut hadir dan berharap kegiatan ini rutin dilakukan.
Pelayanan di Rutan Pondok Bambu oleh Lily Maringka, Diah Murti, dan Enny Ritonga disambut hangat dan diisi kotbah Danang Priyadi dari 2 Korintus 12:9–10 yang menguatkan warga binaan. Seorang peserta tersentuh hingga menangis merasakan kasih Tuhan. Tim berharap firman ini terus hidup dalam mereka setelah bebas. Kegiatan ditutup dengan pembagian 60 kotak makan siang.
Sebagai bagian dari praktik lapangan SYL JC 2025, kelompok 1 dan 2 mengadakan Community Service di kolong jembatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu, 13 April 2025. Dipimpin oleh Danang Priyadi dan didampingi Frengki Sihite serta Arfan Ngadjo, kegiatan ini melibatkan nyanyian, cerita, kuis, games, origami topi raja, pembagian goodybag, beras, makan malam, dan penggalangan sunatan massal untuk 6 anak. Disambut hangat oleh Uli selaku koordinator setempat.
Sebagai wujud pelayanan kasih, Jemaat JISDAC mengadakan bakti sosial di Kertosari dan Wawasan mulai 1 April 2025, dengan pembagian sembako dan pelayanan kesehatan. Pada 3 April, mereka menyerahkan 7 kambing kepada keluarga jemaat Wawasan. Pdt. Alvin Nabuasa berharap kegiatan ini memperkenalkan GMAHK dan Jemaat JISDAC menjadi berkat bagi sesama.
Mengajarkan anak menabung sejak kecil adalah investasi jangka panjang yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan melatih mereka untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. Kebiasaan ini tidak hanya membantu mereka mengelola uang sejak dini, tapi juga mempersiapkan mental dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di masa depan, termasuk menghadapi tantangan ekonomi dan membangun masa depan yang stabil secara finansial.
Pelayanan kesehatan gratis di Desa Lirang, Singkawang, mencakup pemeriksaan umum dan konsultasi kesehatan, dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada warga serta anak-anak di YAPI, sebagai bentuk kepedulian yang diharapkan dapat terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi banyak orang.
Dalam lanjutan mission trip GMAHK Jemaat Zhen Li, pelayanan menjangkau Desa Sedau dan Lapas Kelas IIB Singkawang dengan kegiatan rohani, pemeriksaan kesehatan, serta pembagian sembako. Pemeriksaan mencakup cek fisik, gula darah, dan konsultasi pola hidup sehat berbasis bahan alami. Anak-anak turut serta dalam seminar, aktivitas kreatif, games, dan menerima goodie bag berisi perlengkapan melukis, botol minum, dan alat tulis untuk mendorong kreativitas mereka.