
36 Hektar Tanah Di Kupang Milik Gereja Dijadikan Tempat Perkemahan, Simak Selengkapnya di Sini
Daerah Nusa Tenggara Adakan perkemahan pemuda, rumah tangga, bakti wanita Advent, dan pelayanan anak- anak.
GMAHK Daerah Nusa Tenggara Sukses mengelar acara perkemahan yang melibatkan anggota GMAHK yaitu pemuda advent, rumah tangga, bakti wanita advent, dan pelayanan anak-anak. kegiatan perkemahan dilakukan di Tanah 36 Hektar milik Pendeta Alex Rantung.
Kupang NTTOct 11, 2022, 4:12 AM
KUPANG NTT. hopechannel.id || Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah Nusa Tenggara Adakan kegiatan perkemahan pemuda, rumah tangga, bakti wanita Advent, dan pelayanan anak- anak. Kegiatan perkemahan tersebut berlangsung di bumi perkemahan Advent Kelapa Tinggi, Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang yang diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 06-09 Oktober 2022.

Kegiatan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk melakukan pembimbingan kerohanian bagi setiap anggota gereja, anak-anak, dan para pemuda dewasa.
Sesuai pantauan media kegiatan tersebut berlangsung dengan penuh kemeriahan yang dihadiri oleh lebih dari seribu orang yang dibagi dalam kategori anak-anak pemuda, rumah tangga dan Bakti Wanita Advent (BWA) hal ini disampaikan ketua Daerah GMAHK Daerah Nusa Tenggara Pdt. DR Mesnick Ataupah., S.Th.,S.H.,M.Fil saat dijumpai media di lokasi kegiatan.
Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari beberapa daerah yang ada di Nusa Tenggara Timur serta daerah Maluku Barat Daya yang diwakili oleh pulau Kisar dan pulau Wetar.
TANAH 36 HEKTAR TEMPAT PERKEMAHAN AKAN DIBUAT DAERAH WISATA
Tempat atau tanah yang saat ini digunakan sebagai tempat perkemahan, dalam perencanaan akan dijadikan sebagai tempat wisata pertanian. Ungkap Pdt Mesnick. “Kita sudah merancang namanya adalah agrowisata. Jadi kita akan membuat daerah ini menjadi daerah wisata multikultural dan juga wisata dengan luasnya kurang lebih 36 hektar.” Tutur Pdt Mesnick.
Kepemilikan daripada tanah tersebut adalah milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang mana pada tahun 1967 dibeli oleh Pendeta Alex Rantung yang juga adalah pemimpin Sekolah Lanjutan Advent yang disebut dengan Nusa Tenggara Akademi.

“Sekolah-sekolah tersebut awalnya berada di Knetek, Knetek itu ada di Amarasi tapi karena jarak dari Kupang, air yang harus turun ke dalam jurang baru mendapat air maka kemudian mereka membeli tanah ini.” Jelasnya.
Tentang kepemilikan lahan tersebut, diungkapkan bahwa pemilik lahan tersebut pada awalnya dimiliki oleh orang Cina dan waktu orang Cina memiliki tanah ini mereka pekerjakan juga masyarakat sekitar namun belum banyak penduduk. Tanah tersebut pun dijual kepada seorang polisi dan polisi tersebut menjual kembali kepada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
“Nah waktu kita beli dari polisi ada satu rumah kecil berdinding bebak di dalam tanah ini. Rumah bebak ini adalah milik pekerja dari orang Tionghoa tadi. Kalau tidak salah namanya itu Yakub Sine, maka setelah kami beli ini kami juga kasih ganti rugi rumahnya supaya dia keluar dari tempat ini jadi inilah kepemilikan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di daerah Nusa Tenggara.” Jelas Pdt Mesnick.
Setelah Sekolah Nusa Tenggara Akademi pindah dari Amarasi ke tanah yang telah dibeli, Terdapat sekitar dua atau tiga angkatan yang bersekolah di lokasi tersebut, sebelum akhirnya berpindah ke Noelbaki. sebab, yang menjadi masalah saat itu adalah rute perjalanan atau jangkauan masuk ke sekolah tersebut belum ada.
Pendeta Mesnick menambahkan bahwa saat itu Peserta didik yang bersekolah di wilayah tanah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh berasal dari berbagai tempat ada yang dari Amarasi, Soe, Rote, Flores bahkan pemimpin-pemimpin Gereja saat ini, waktu itu bersekolah di sini baru ada yang pensiun baru-baru ini ungkapnya.
Beberapa kepala rumah tangga yang menempati tanah milik Gereja Masehi Advent Hari ke Tujuh Daerah Nusa Tenggara tersebut adalah masyarakat yang awalnya mereka menempati daerah pesisir pantai sehingga di musim hujan mereka harus mengungsi, sehingga akhirnya mereka kemudian meminta kepada Gereja Advent mereka ijin tinggal namun mereka tidak memiliki hak untuk mendapatkan lahan tersebut.
“Nah kalau kita sudah pakai ini atau bangun ini untuk kepentingan masyarakat umum ya kita akan pakai semua karena kita dan mereka mengakui bahwa itu tanah milik kita, mereka hanya numpang selama ini mereka bekerja mereka masih banyak antar uang sewanya ke kita walaupun tidak semua mengantar.
Lebih lanjut dikatakan bahwa memang ada beberapa orang meminta untuk melakukan pelepasan Hak atas tanah tersebut tetapi pihak Gereja tidak mengijinkan karena pihak gereja memiliki tujuan untuk nantinya akan melakukan pembangunan pariwisata pertanian yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir. “Ada konsep besar yang akan kita bangun di sini kita sudah perkenalkan juga kepada seluruh umat bahkan dalam acara pembukaan perkemahan dihadiri oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam hal ini diwakilkan Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat mendukung karena ini akan menjadi tempat pembelajaran bukan hanya Nusa Tenggara tapi juga Indonesia” Tuturnya. (**/tim/DNT
Bagikan berita ini...
Sebagai bentuk kepedulian, GMAHK Distrik Aceh Tenggara-A menyalurkan donasi dan bantuan sembako kepada lima keluarga jemaat yang terdampak banjir pada 13–14 Desember 2025. Bantuan diberikan oleh Pdt. Olwan Tamba bersama pengurus distrik kepada keluarga jemaat di Desa Muara Situlen, Desa Lawe Kinga, serta seorang mahasiswa jemaat di Kota Langsa. Melalui bantuan dan doa ini, diharapkan jemaat yang terdampak dikuatkan dan segera mengalami pemulihan.
Kepedulian terhadap korban banjir diwujudkan Rumah Sakit Advent Medan melalui pembukaan Posko Kesehatan gratis di Sibolga dan Tapanuli Tengah sejak 7 hingga 14 Desember 2025, dengan memberangkatkan tim dokter, perawat, dan rohaniawan dalam dua gelombang. Pelayanan di beberapa titik lokasi ini melayani lebih dari 1.500 pasien dengan kasus terbanyak ISPA, diabetes, gatal, luka, dan keseleo, disertai pelayanan konseling dan doa untuk pemulihan fisik serta psikologis masyarakat terdampak.
Melalui pelayanan jalinan kasih akhir tahun, Bakti Wanita Advent Se-Siantar mengunjungi Panti Jompo Dinas Sosial UPTD Kodya Pematangsiantar pada Sabtu, 13 Desember 2025, yang diikuti 28 lansia dengan penuh sukacita. Kegiatan meliputi ibadah bersama, seminar kesehatan NEW START, permainan sederhana, serta penyerahan tanda kasih berupa bingkisan dan uang tunai oleh sekitar 100 anggota BWA, yang disambut haru dan syukur, dengan harapan pelayanan ini menjadi program rutin tahunan.
Kepedulian sosial diwujudkan melalui kegiatan Khitanan Massal kolaborasi Advent Respon Cepat Indonesia (ARC) dan Jakarta Banten Conference (JBC) yang digelar pada Minggu, 14 Desember 2025, di Aula GMAHK Jemaat Petukangan Selatan, diikuti 28 anak tanpa biaya. Kegiatan berlangsung tertib dan lancar, mendapat dukungan tokoh setempat, serta menjadi wujud toleransi dan komitmen ARC dan JBC untuk terus melayani masyarakat.
Sebagai wujud kepedulian menjelang Hari Disabilitas Internasional, GMAHK Teratai Batam menyelenggarakan kegiatan inklusif pada 6–7 Desember 2025 yang melibatkan sekitar 180 jemaat dan sepuluh penyandang disabilitas dari berbagai wilayah pelayanan. Rangkaian ibadah dan seminar dirancang partisipatif dengan pendampingan khusus bagi anak-anak, serta diisi firman Tuhan dan sesi berbagi yang menegaskan peran gereja dalam membangun lingkungan ramah disabilitas.
GMAHK Jemaat Malaka Jaya mengadakan Charity Clinic pada Minggu, 7 Desember 2025, di aula gereja, melayani jemaat dan warga sekitar dengan pemeriksaan dasar, tes darah, konsultasi medis, serta obat gratis. Dipimpin Evalina Kanter bersama tim, kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta yang antusias. Melalui pelayanan ini, gereja berharap dapat menjangkau masyarakat dan menunjukkan kasih Kristus secara nyata, sementara peserta dan tenaga medis mengapresiasi dan berharap kegiatan ini terus berlanjut.
Pelmas Jakarta Conference bersama Pelmas Jehovah Rapha melayani di Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu pada 11 Desember 2025 melalui ibadah yang dipimpin Pdt. Dr. Happy Daniel Butar-Butar dan disambut hangat 60 warga binaan. Renungan “Yesus Lahir Immanuel untuk Kita” membawa penguatan rohani, disertai kesaksian warga, pembagian Alkitab, flyer “Follow the Bible 2026,” buku “The Truth of Sabbath,” serta 70 paket makan siang. Kegiatan berlangsung penuh sukacita, dan pihak Lapas berharap pelayanan serupa dapat kembali diadakan pada Januari 2026.
ARC menyalurkan bantuan bagi penyintas banjir Sumatera Utara 2025 melalui Doli Silaban yang membawa donasi ke Desa Bona Lumban dengan dukungan logistik dari Daniel Tambunan. Berbagai bantuan dari ARC Jakarta dan para donatur dikemas pada 11 Desember 2025 di Markas ARC Pinangranti sebelum diberangkatkan melalui jalur darat. ARC Indonesia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan dan tetap membuka kesempatan bagi masyarakat untuk ikut membantu melalui rekening resmi serta kontak Koordinator Lapangan Victor Tampubolon.
Penunjukan Pastor Ritus Keni sebagai pemimpin Misi Timor-Leste berlangsung di kantor SSD, menggantikan Pastor Chris Anderson yang kini bertugas di Adventist Mission. Berpengalaman dalam memimpin konferens, menggerakkan program penginjilan di Indonesia Timur, serta mengembangkan pelayanan digital Flower Mix Manado bersama istrinya, Pastor Keni dikenal aktif memperkuat jemaat dan pendidikan Advent. Dengan rekam jejak pelayanan yang luas, ia kini melangkah ke tugas barunya untuk memperkuat pemuridan dan keterlibatan komunitas di Timor-Leste.
Banjir besar yang melanda Medan turut menimpa beberapa anggota GMAHK Anna Maria Leiwakabessy, sehingga pengurus jemaat pada Sabtu (29/11/2025) mengunjungi 13 keluarga untuk memberi dukungan, bantuan dana, dan membantu pembersihan rumah. Kunjungan ini disambut hangat, termasuk oleh keluarga Hendrik Limbong/Naibaho yang mengucapkan terima kasih atas perhatian dan semangat yang diberikan.









