Peperangan Iman: Senjata Rohani Untuk Menang
14 Januari Peperangan Iman

Peperangan Iman: Senjata Rohani Untuk Menang

Jan 14, 2022, 3:58 AM

Kamu telah mendengar peringatan ini sebelumnya: “Hai sekalian, mari bersiap!” Jika kita hidup di penghujung sejarah bumi, bagaimanakah kita mempersenjatai diri setiap hari?

Melihat pertanyaan tersebut, saya sering memikirkan sesuatu seperti hal yang nyata dengan hal yang semu. Apa yang saya maksud tadi dapat kita pahami lebih jelas dengan berpikir tentang “persiapan diri”. Cth. Berpartisipasi dalam sesuatu yang jelas dan mendalam daripada sekedar berharap kita berada dalam kelompok yang benar saat menanti kedatangan Tuhan.

Dalam memperkuat diri menghadapi angin dan badai dari dunia yang fasik, saya mengajak anda untuk memikirkan dengan serius tentang apa arti dari memakai baju zirah Allah.

Apa yang kita hadapi?

Saya selalu tertarik dengan Efesus 6:12,13, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. 13. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Ayat ini, membuat saya piker tentang persiapan dalam peperangan – sudah tentu bukan dalam hal fisik. Ada hal baik dan jahat di dunia ini, dan si jahat selalu bekerja dengan cara yang paling licik, penuh tipu muslihat, dan sering dengan cara yang tidak disangka-sangka. Maka, masalah yang kita hadapi membutuhkan kesiapan mental dan rohani yang kuat. Puji Tuhan, firman Allah selalu siap untuk kita gunakan dan untuk mempersenjatai kita.

Ikat Pinggang (Kebenaran) Efesus 6 : 14

Jika celana yang digunakan agak longgar, tentu anda tidak mungkin meninggalkan rumah tanpa ikat pinggang. Ikat Pinggang tersebut harus di gunakan di tempatnya jika tidak maka akan terjadi bencana. Hal yang serupa dengan kebenaran. Kebenaran tertanam didua tempat – hati dan pikiran kita. Maka kita harus tau kebenaran, kita mencintainya, dan menjadikannya sebagai landasan kehidupan. Kita tidak mudah untuk goyah.

Baju Zirah (Keadilan) Efesus 6:14

Dalam pertempuran abad pertengahan: bagian penting perlengkapan seorang kesatria adalah baju zirah. Itu menutupi bagian tubuh sehingga tidak dapat ditembus oleh tombak tanpa kstaria skarat. Jantung – adalah organ penting yang menjaga tubuh tetap bergerak – adalah rentan, sehingga harus di lindungi. Jantung kita (rohani) harus dilindungi bagaimanapun caranya. Mencari keadilan Yesus Kristus setiap hari adalah dasar untuk menjaga hati kita terhadap dosa. Ini adalah disiplin sehari-hari.

Sepatu (Kerelaan dan Damai Sejahtera) Efesus 6:15

Kita tidak dapat memenangi perlombaan tanpa alas kaki yang tepat. Banyak dari antara kita tidak dapat berjalan diatas pasir pantai tanpa alas kaki yang dapat melindungi dari serpihan tajam permukaan pasir. Untuk menjadi pribadi yang siap secara mental dan rohani, alas kaki kita harus jelas. Kasut yang kita gunakan adalah damai sejahtera dari Tuhan sebagaimana yang dinyatakan injil. Ketika kita memilikinya dan mengijinkan damai sejahtera membasuh kita, kita dapat berdiri tegak dengan persiapan yang matang serta keyakinan untuk menghadapi cobaan-cobaan yang akan datang.

Perisai (Iman) Efesus 6:16

Jadi, kita sudah memiliki ikat pinggang baju zirah dan juga kasut. Apalagi yang kita butuhkan? Sesuatu yang dapat melindungi namun juga dapa menyerang dari segala arah.

Kita membutuhkan sebuah perisai, dan perisai itu adalah iman didalam Yesus Kristus. Bukan hanya Iman, tetapi keyakinan yang tak tergoyahkan. Dengan iman yang seperti itu, seperti yang dikatakan ayat yang diatas: “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat”. Saya senang dengan apa yang dikatakan ayat tersebut : “semua” panah api, bukan hanya beberapa atau yang besar saja. Iman dapat memadamkan semuanya.

Ketopong (Keselamatan) Efesus 6 : 17

Ketika jantung memompa darah yang melalui seluruh tubuh dan memberikan organ-organ kita sehingga dapat berfungsi, Jika pikiran kita berkompromi maka kita dalam masalah besar. Salah satu target kesukaan setan adalah pikiran kita. Keraguan, ketidakpercayaan, depresi, marah, bingung dll adalah senjata setan untuk menyerang pikiran kita dan melemahkan kita dari dalam. Kepercayaan didalak anugerah keselamatan – kepercayaan akan karunia yang diberikan kepada kita – adalah perlindungan terhadap serangan setan yang ditukan kepada pikiran gunakanlah ketopong ini dengan bangga.

Pedang (Roh) Efesus 6 :17

Pedang – senjata agung yg digunakan untuk meyerang dan bertahan – adalah firman Tuhan. Siapa saja dapat berkata apa yang mereka mau kepada kita, tetapi kita tau kemana arah iman kita bagaimana kita menunjukkannya – firmanNya. Semuanya ada pada kita bebas dan jelas. Kebenaran (dan didalam kekuatan untuk meyakinkan kita) Semuanya ada didalam apa Ia katakann. Selami Alkitabmu untuk mengakui dan percaya bahwa apa yang dikatakan Allah adalah benar, dan dapat dibuktikan.

Doa Efesus 6 : 18

Satu-satunya penghubung kita kepada Juruselamat yang kuat dan pribadi. Melalui doa kita bicara kepada Tuhan; kita menerima damai,, arahan, dan penghiburan. Bagi saya, doa mengikat perlengkepan perang saya bersama-sama karena ini adalah akses tak terbatas kepada Allah Sang Pencipta Semesta.

Jika hal-hal buruk menghampiri kita sekarang, ataupun nanti, lihatlah Roma 8:38, 39. Ayat ini menolong saya untuk mengingat kembali bahwa kita tidak bergumul sendirian. "Roma 8:38-39 - Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."

Segala doa yang dihembuskan dalam kekuatan ataupun ketidakmampuan adalah berharga di mata Allah yang menjanjikan kepastian akan segala pergumulan kita. Maka daripada itu persiapkan dirimu dan majulah dengan gagah berani.

Bagikan berita ini...

Harapan Baru untuk Indonesia Semua ’Kan Baik Saja

Di tengah persoalan bangsa yang penuh gejolak dengan ketidakpuasan rakyat yang tumpah di jalanan, politik yang penuh intrik, dan korupsi yang terus menggerogoti, masih ada alasan untuk percaya bahwa semua ’kan baik saja. Persatuan yang kokoh, harapan yang tidak padam, dan keteguhan yang berakar dalam hati rakyat adalah kekuatan yang akan menjaga bangsa ini tetap berdiri menuju masa depan yang lebih baik.

GMAHK Jakasampurna Lakukan Pelayanan Kasih ke Pelabuhanratu

Pemuda Advent Jemaat Jakasampurna mengadakan mission trip di Pelabuhanratu dengan aksi bersih pantai, workshop daur ulang, pelayanan kesehatan gratis, ibadah di Cabang Sekolah Sabat, serta pembagian sembako. Kegiatan ini bertujuan meneladani Yesus Kristus dan melatih generasi muda dalam pelayanan nyata, yang disambut sukacita oleh Pdt. Suryadi dan masyarakat setempat.

Polda Riau Lakukan Kunjungan Kasih ke GMAHK Melati

AKBP Bainar, SH, M.H bersama jajaran Polda Riau dan Babinsa Sukjadi berkunjung ke jemaat GMAHK Melati Pekanbaru untuk bersilaturahmi serta menerima masukan demi terciptanya kota kondusif. Pertemuan yang juga dihadiri siswa PAP ini berlangsung akrab, dengan antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab dan harapan agar aspirasi jemaat dapat terwujud.

RS Advent Bandung Rayakan 75 Tahun Pelayanan dengan Tema “Bersama Melayani, Setia Berkarya”

RS Advent Bandung merayakan HUT ke-75 bertema “Bersama Melayani, Setia Berkarya” dengan berbagai kegiatan sejak Maret 2025, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, Fun Walk, kompetisi olahraga, hingga seminar kesehatan. Beragam promo layanan juga diberikan, dan puncak perayaan akan berlangsung pada 2 Oktober 2025 melalui ibadah syukur serta penampilan karyawan sebagai ungkapan syukur dan komitmen meningkatkan mutu pelayanan.

Karo Ministry USA Lakukan Charity Selama 2 Hari

Tim Karo Ministry USA melayani masyarakat di Sumbul dan Tanjung Mbelang melalui pemeriksaan kesehatan gratis sekaligus doa dan penguatan iman. Drg. Cristine Pinem bersyukur dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan berharap masyarakat makin sehat serta mengenal-Nya.

GMAHK Jemaat Jehovah Rapha Paspampres Melayani di Lapas Pondok Bambu

Pada Kamis, 11 September 2025, di Lapas Perempuan Pondok Bambu, Jakarta Timur, GMAHK Jemaat Jehovah Rapha Paspampres mengadakan pelayanan dengan renungan Pdt. James Situmorang bertema “Kuasa Panggilan Kristus.” Didampingi istri dan Ketua Jemaat, mereka juga membagikan 80 paket nasi kotak. Kehadiran disambut hangat Karoh Ibu Maria Sihotang dan warga binaan, yang diteguhkan bahwa kebebasan sejati ada dalam Kristus.

Jemaat Tanjung Pandan Lakukan Pelayanan Kasih

Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Tanjung Pandan melaksanakan kegiatan berbagi kasih kepada masyarakat sekitar di Jl. Aik Ketekok no.29, Belitung pada Sabtu, 30 Agustus 2025 dengan membagikan 50 bungkus kue. Acara ini dipimpin Ponirin bersama Sri Utami selaku Koordinator Departemen Dorkas dan didukung seluruh jemaat, dengan tujuan melatih anggota untuk saling berbagi dan berbuat kasih.

Pelayanan JRP ke Rutan Pondok Bambu

Pelayanan rohani di Rutan Pondok Bambu diisi perwakilan jemaat Danang Priyadi, Roosmini Situmorang, Enny Ritonga, dan Lily Maringka, dengan renungan “Kemuliaan di Balik Penderitaan” ✨. Warga binaan Rima Silvia bersaksi tentang pertobatannya yang kini lebih sabar dan pemaaf. Jemaat juga menyiapkan 60 nasi kotak serta membagikan buku “The Truth About Sabbath”, disambut antusias dan penuh syukur oleh warga binaan.

Jemaat Anna Maria Leiwakabessy Medan Lakukan Pelmas Saat Retreat

Dalam rangka retret di Pantai Batu Hoda, Jemaat Anna Maria Leiwakabessy pada 7 September 2025 membagikan 44 paket makanan ringan dan buku rohani kepada warga sekitar, sementara Pdt. Rimon Simanjuntak dan tim berdoa di beberapa rumah. Warga menyambut dengan sukacita, dan sang gembala berharap pelayanan ini menolong mereka mengenal Yesus dan menemukan kebenaran.

Menemukan Damai Sejati Saat Hati Diuji

Menemukan damai sejati bukan berarti hidup tanpa ujian, melainkan hati yang tetap tenang meski keadaan tidak menentu. Tuhan mengingatkan bahwa setiap pergumulan adalah kesempatan untuk semakin dekat dengan-Nya. Dalam penyertaan-Nya, ada damai yang melampaui pengertian, memberi kekuatan baru untuk tetap melangkah dengan iman dan percaya bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian.