Belajar Memaafkan Masa Lalu untuk Mengakhiri Toxic Parenting
Belajar Memaafkan Masa Lalu untuk Mengakhiri Toxic Parenting
hopechannel.id

Belajar Memaafkan Masa Lalu untuk Mengakhiri Toxic Parenting

Di balik sosok dewasa yang tampak kuat, sering tersembunyi anak kecil yang masih membawa luka lama. Luka yang tak pernah disembuhkan itu dapat membentuk pola asuh beracun yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui proses berdamai dengan inner child, kita belajar memahami sumber rasa sakit, memaafkan masa lalu, dan menciptakan pola cinta yang baru. Inilah langkah awal untuk membebaskan diri dari rantai toxic parenting dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan anak-anak kita.

IndonesiaNov 13, 2025, 7:00 AM

Banyak orang tumbuh dengan luka yang tidak pernah disadari, bukan karena mereka tidak kuat, tetapi karena mereka terbiasa menahan rasa sakit. Luka itu sering berasal dari masa kecil ketika kita diminta “jangan nangis,” “jangan bandel,” atau bahkan dianggap “tidak cukup baik.” Pola asuh seperti ini menanam benih toxic parenting yang terus tumbuh hingga dewasa, bahkan tanpa disadari bisa diwariskan kepada anak-anak kita. Untuk benar-benar bebas, seseorang perlu berdamai dengan inner child-nya, bagian kecil dari diri yang dulu terluka dan masih menunggu untuk dipeluk.

Wanita dewasa duduk di dekat jendela dengan cahaya lembut, melambangkan proses menyadari dan menyembuhkan luka batin masa kecil.
Wanita dewasa duduk di dekat jendela dengan cahaya lembut, melambangkan proses menyadari dan menyembuhkan luka batin masa kecil.
hopechannel.id

1. Mengenali Suara Inner Child

Inner child adalah bagian dari diri kita yang menyimpan semua pengalaman masa kecil, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Ia muncul lewat reaksi emosional, ketakutan, atau bahkan cara kita memperlakukan diri sendiri. Mengenali suara inner child berarti menyadari pola lama yang sering kita ulangi, seperti takut gagal, sulit mempercayai orang lain, atau mudah merasa bersalah. Saat kita berhenti mengabaikan suara kecil itu dan mulai mendengarkannya dengan kasih, di sanalah proses pemulihan dimulai.

Pria merenung di depan jendela merefleksikan masa kecilnya.
Pria merenung di depan jendela merefleksikan masa kecilnya.
hopechannel.id

2. Proses Berdamai: Dari Menyalahkan ke Menerima

Berdamai dengan inner child bukan berarti membenarkan kesalahan masa lalu, tetapi mengakui bahwa luka itu nyata. Proses ini sering kali panjang, melibatkan menangis, menulis, memaafkan, dan berbicara lembut kepada diri sendiri. Banyak orang baru menyadari betapa kerasnya mereka pada diri sendiri karena terbiasa hidup dengan tuntutan kesempurnaan dari orang tua. Ketika kita menerima bahwa kita pernah terluka, kita memberi izin pada diri untuk sembuh, bukan untuk terus mengulang luka yang sama pada anak-anak kita.

Wanita menulis jurnal sebagai proses refleksi dan penerimaan diri.
Wanita menulis jurnal sebagai proses refleksi dan penerimaan diri.
hopechannel.id

3. Memutus Rantai Toxic Parenting

Ketika kita mulai sadar dan mau berubah, rantai toxic parenting bisa terputus. Tidak ada orang tua yang sempurna, tetapi setiap orang bisa belajar menjadi lebih bijak dan penuh kasih. Mulailah dengan memberikan cinta yang dulu tidak sempat kita terima, baik pada diri sendiri maupun kepada anak-anak kita. Ajarkan bahwa emosi boleh dirasakan, kegagalan bukan aib, dan cinta sejati tidak bersyarat. Dengan begitu, kita tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tetapi juga membangun generasi baru yang tumbuh dengan rasa aman dan utuh.

Keluarga muda berjalan di taman dengan penuh tawa dan kehangatan.
Keluarga muda berjalan di taman dengan penuh tawa dan kehangatan.
hopechannel.id

Berdamai dengan inner child adalah perjalanan sunyi yang penuh air mata dan pengharapan. Ini bukan tentang menyalahkan masa lalu, melainkan tentang memilih masa depan yang lebih sehat. Saat kita belajar memeluk bagian diri yang dulu terluka, kita tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tetapi juga melindungi anak-anak kita dari luka yang sama.

Untuk kamu yang ingin memahami lebih dalam tentang penyembuhan masa kecil dan bagaimana membangun hubungan yang sehat dengan anak, tonton video reflektif dari channel youtube Love Your Child di sini 👇

Bagikan berita ini...

Belajar Memaafkan Masa Lalu untuk Mengakhiri Toxic Parenting

Di balik sosok dewasa yang tampak kuat, sering tersembunyi anak kecil yang masih membawa luka lama. Luka yang tak pernah disembuhkan itu dapat membentuk pola asuh beracun yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui proses berdamai dengan inner child, kita belajar memahami sumber rasa sakit, memaafkan masa lalu, dan menciptakan pola cinta yang baru. Inilah langkah awal untuk membebaskan diri dari rantai toxic parenting dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan anak-anak kita.

Pimpinan Baru GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat dan Tengah Resmi Terpilih

Proses pemilihan pimpinan GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat dan Kawasan Tengah berlangsung di kantor Divisi Asia Pasifik Selatan dalam suasana doa dan tuntunan Roh Kudus. Momen ini menegaskan komitmen gereja untuk terus menguatkan pelayanan misi di seluruh wilayah Indonesia.

Jemaat MT. Haryono 1 Lakukan Donor Darah

Kegiatan donor darah yang dipimpin Tono Raharjo di Gedung Pertemuan Advent melibatkan jemaat Zhen Li, JISDAC, dan para tamu. Dari lebih 100 pendaftar, terkumpul 35 kantong darah melalui kerja sama dengan PMI. Acara ini bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial dan membantu sesama yang membutuhkan.

GMAHK Maleakhi Barusjulu Lakukan Layanan Kesehatan Gratis

GMAHK Barusjulu bersama tim medis sukarelawan dari Medan mengadakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Desa Barusjulu, melayani lebih dari 100 pasien dengan pemeriksaan umum dan gigi, sebagai wujud nyata kepedulian dan pelayanan kasih kepada sesama.

RS Advent Bandung Tampil Unggul Dalam Era Pelayanan Berbasis Kompetensi

Rumah Sakit Advent Bandung meraih apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI atas keberhasilannya mengembangkan pelayanan berbasis kompetensi, dengan 24 layanan terklasifikasi unggul, menjadi contoh nasional dalam peningkatan mutu dan profesionalisme rumah sakit.

GMAHK Cikampek dan Purwakarta Lakukan Pelayanan di Lapas Karawang

GMAHK Jemaat Cikampek dan Purwakarta rutin melayani pembinaan rohani dua kali sebulan di Lapas Karawang, sebagai wujud kepedulian gereja dalam membawa kasih, harapan, dan pembaruan hidup bagi para warga binaan.

Pelayanan Kesehatan Gratis: Tim Rumah Sakit Advent Medan Gunakan USG Portable

GMAHK Jemaat Simirna Laubaleng bersama Tim RS Advent Medan mengadakan pelayanan kesehatan gratis di Desa Launjuhar 1, Tanah Pinem, Dairi, pada Kamis (23/10/2025). Meski menempuh perjalanan sulit, tim tetap semangat melayani sekitar 100 warga dengan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, hingga USG oleh dr. Henry Suak. Pdt. Harjuna Sihotang berharap kegiatan ini menolong masyarakat hidup lebih sehat dan mengenal firman Tuhan.

Pimpinan dan Direktur Departemen GMAHK UKIKT 2025–2030 Resmi Terpilih

Dalam Konferensi 2025 GMAHK Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur bertema “Integrated for Mission” yang berlangsung di Toraja Misiliana Hotel, telah terpilih Wakil Ketua dan para Direktur Departemen untuk periode 2025–2030. Pemilihan yang dipimpin oleh Ketua Divisi Asia Pasifik Selatan, Pdt. Roger Caderma, berjalan lancar dan penuh semangat pelayanan. Para pemimpin terpilih diharapkan memperkuat kolaborasi lintas departemen guna mendukung misi gereja di wilayah timur Indonesia.

GMAHK UKIKT Tetapkan Pimpinan Baru di Setiap Daerah Misi

Konferensi 2025 GMAHK Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur bertema “Integrated for Mission” yang berlangsung di Toraja Misiliana Hotel menetapkan pimpinan baru untuk sembilan daerah misi. Pemilihan yang dipimpin oleh tim Divisi Asia Pasifik Selatan ini berjalan lancar dan penuh semangat persaudaraan. Para pemimpin terpilih diharapkan memperkuat kolaborasi dan pelayanan misi di wilayah timur Indonesia.

Pimpinan Baru Terpilih dalam Konferensi 2025 GMAHK Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Konferensi 2025 GMAHK Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur bertema “INTEGRATED FOR MISSION” digelar di Toraja Misiliana Hotel pada 29–30 Oktober 2025. Dipimpin oleh Pdt. Roger Caderma, konferensi ini memilih pimpinan baru: Pdt. Ronald Rantung sebagai Ketua, Pdt. Thedd Windewani sebagai Sekretaris Eksekutif, dan Bpk. Calvin Pasuhuk sebagai Bendahara. Acara ini menegaskan komitmen gereja untuk bersatu dalam misi pelayanan.