Yesus dan Pelayanan-Nya di Perkotaan

Yesus dan Pelayanan-Nya di Perkotaan

Apakah Yesus selalu melayani di pedesaan? Bagaimana Ia menjangkau perkotaan? Apa metodenya masih relevan bagi kita sekrang ini? Semuanya dikupas dari firman Tuhan di dalam Alkitab.

Jan 10, 2023, 11:00 AM

Banyak orang Kristen mengatakan bahwa pelayanan di perkotaan itu sulit. Tidak bisa dipungkiri penginjilan di perkotaan memiliki tantangannya sendiri: (1) Laju kehidupan yang begitu cepat sehingga kita mempertanyakan, “Apakah mereka akan ada waktu untuk mengikuti kegiatan ini?”; (2) Beragam kelompok dan identitas masyarakat yang sepertinya membutuhkan kita untuk mempelajari metode pendekatan yang berbeda-beda; dan (3) Krisis kebutuhan yang bermacam-macam yang dapat membuat kita merasa putus asa dalam membantu. Apakah hal-hal ini pernah Anda pikirkan atau alami? 

Mari kita belajar dari Pelayanan Yesus, Juruselamat kita, sendiri. Apakah Yesus selalu melayani di pedesaan? Bagaimana Ia menjangkau perkotaan? Apa metodenya masih relevan bagi kita sekrang ini? Semuanya dikupas dari firman Tuhan di dalam Alkitab. 

Awal Pelayanan Yesus

Beberapa orang membayangkan Yesus menghabiskan seluruh hidupnya di kota-kota kecil dan berjalan-jalan di padang gurun. Tetapi, gambaran Yesus dan dunia-Nya yang seperti ini sama sekali tidak benar.

Memang pada awal pelayanan-Nya Yesus banyak menghabiskan waktu di daerah Galilea di mana perumpamaan-perumpamaan dengan tema pedesaan sering dikabarkan: sang penabur dan benih, gandum dan ilalang, dan bunga bakung di ladang. 

Yesus dan Murid-murid-Nya
Yesus dan Murid-murid-Nya

Pelayanan Yesus di Kota-kota

Namun, pelayanan Yesus lebih banyak difokuskan di kota-kota di Palestina. Para cendekiawan modern percaya bahwa Kota Yerusalem di kala itu sedang berkembang pesat dan berpenduduk antara 55,000 sampai 90,000 orang.

Matius 9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Matius 11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Lukas 13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Strategi Yesus dalam Pelayanan di Perkotaan

  1. Yesus mengirim murid-murid-Nya untuk berkhotbah di kota-kota

Yesus selalu memulai misi-Nya dengan seberapa yang ada, tidak harus puluhan atau ratusan orang. Ia mengirim murid-murid-Nya berdua-dua untuk masuk ke mana saja: rumah orang atau tempat umum. Ia mengingatkan mereka untuk memperlihatkan karakter dan tata krama yang baik. Dan, pekabaran atau pelayanan mereka hanyalah berfokus pada Kerajaan Allah dan berbagi kasih. Jika pun mendapat penolakan, mereka harus bisa move on dan melanjutkan misi di tempat lain. 

Matius 10:5, 11-14. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ”Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,...Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.

Lukas 10:1, 8-16. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya…Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”

  1. Yesus membentuk banyak komunitas Kristen kecil di seluruh kerajaan Roma

Kata "gereja" dalam Perjanjian Baru adalah ekklēsia, yang berarti pertemuan atau perkumpulan; sebuah komunitas dan bukan bangunan gereja  (Kisah 19:32-41). Tidak ada bukti keberadaan sebuah bangunan gereja sampai abad keempat.

Seperti di Antiokhia, orang-orang Kristen di sana menonjol dari budaya di sekitar mereka dalam keyakinan dan nilai-nilai hidup, namun mereka melibatkan budaya sekitar mereka dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari mereka.

Kisah 11:22,26; 13:1. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia…Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen…Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. 

Komunitas tersenyum
Komunitas tersenyum

Relevansi Masa Kini

  • Pelayanan Yesus dan murid-murid-Nya di perkotaan terbilang dinamis.

Mengambil kesempatan yang ada, di mana saja, sebentar atau lama, benih-benih kebenaran mengenai kasih dan Kerajaan Sorga harus bisa ditanamkan.

  • Lebih dari metode pelayanannya, orang yang melayani harus dapat memberi kesan yang baik bagi orang yang ditemuinya.

Orang yang berintegritas dan memiliki sopan santun lebih dicari dan dapat dipercaya. Lebih indah lagi jika ada banyak komunitas seperti itu yang bisa ditemukan di perkotaan, seperti pada jemaat di Antiokhia. 

Dapatkah kita menghidupkan kembali reputasi orang Kristen mula-mula di zaman ini? Strategi Yesus adalah sebuah pola yang patut kita ikuti. Pelayanan Yesus harusnya menjadi sebuah model keterlibatan kita dengan dunia.

Continue
Apa Saja Yang Bisa Didoakan?

Apa saja yang bisa kita doakan? Apakah semua bisa kita doakan kepada Tuhan atau hanya hal-hal yang kecil saja?

Apa Itu Doa Yang Sebenarnya?

Buat anda yang belum tahu DOA ITU APA, BAGAIMANA DOA YANG BENAR. Ikuti penjelasan berikut ini

Wanita Pekerja di Alkitab: Dalam Pemerintahan

Wanita yang bekerja di luar rumah merasa dihakimi karena dikira telah kehilangan panggilan keibuan-nya. Wanita yang bekerja di dalam rumah merasa gelisah melihat pencapaian temannya yang bekerja di luar rumah. Jadi, di mana titik idealnya?

Cara Meningkatkan Kesehatan Usus Anda

Sebagian besar dari 40 triliun bakteri di tubuh berada di dalam usus. Dan, mereka sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Wanita Pekerja di Alkitab: Masa Hakim-Hakim

Bagaimana menyeimbangkan hidup sebagai wanita Kristiani yang memiliki keluarga dan bekerja? Mari cari inspirasi dari beberapa tokoh wanita pekerja dalam Alkitab berikut ini.

Cara Menentukan Anggaran Yang Sesuai Untuk Makan Sehat

Harga pangan tentunya makin meningkat di tahun 2023. Dapatkah kita makan sehat sesuai anggaran yang ketat? Ya, ada caranya!

Gambaran Keluarga Bahagia

Keluarga menghadapi rasa sakit yang tak terhindarkan di dalam dunia yang berdosa ini. Bagaimana bisa bahagia jika semua keluarga terdiri dari orang-orang berdosa? Tentu saja ini bukanlah maksud awal dan akhir Tuhan.

Lemak Perut Tanda Bahaya

Kelebihan lemak perut merupakan hal yang tidak baik. Bukan saja mengganggu penampilan kita akan tetapi juga mengganggu akan kesehatan bagi tubuh kita.

Yesus dan Pelayanan-Nya di Perkotaan

Apakah Yesus selalu melayani di pedesaan? Bagaimana Ia menjangkau perkotaan? Apa metodenya masih relevan bagi kita sekrang ini? Semuanya dikupas dari firman Tuhan di dalam Alkitab.

Apa Jenis Beras Yang Paling Sehat?

Nasi adalah makanan pokok di banyak negara yang memberi kita sumber energi. Ada banyak varietas beras yang berbeda dalam warna, rasa, dan nilai gizi.