
Wanita Pekerja di Alkitab: Dalam Pemerintahan
Wanita yang bekerja di luar rumah merasa dihakimi karena dikira telah kehilangan panggilan keibuan-nya. Wanita yang bekerja di dalam rumah merasa gelisah melihat pencapaian temannya yang bekerja di luar rumah. Jadi, di mana titik idealnya?
Feb 9, 2023, 7:44 AM
Salah satu pertanyaan yang dapat membuat wanita merasa campur aduk: gelisah, malu, bangga, atau dihakimi, adalah “Kamu kerja?.”
Di antara orang Kristen, seharusnya tidak demikian, tetapi sayangnya, banyak yang dapat membuktikannya. Wanita lajang mungkin merasa bahwa mereka kehilangan panggilan keibuannya jika bekerja dan berpikir, “Apa harusnya tidak bekerja saja, ya?.” Wanita lain mungkin dikira senang melupakan suami dan anak-anak, dan, sudah terlalu senang berkarier. Namun, sebenarnya seorang ibu yang bekerja full-time di rumah pun, bisa juga cenderung merasakan penghakiman, apakah itu sebuah kenyataan atau imajinasi saja, oleh para wanita lain yang bekerja. Jadi lebih tepatnya, kedua tipe wanita ini bisa saja merasakan dilema untuk bekerja di rumah atau luar rumah.
Dalam artikel ini, kita akan kembali mengingat kisah dua wanita dalam posisi kepemimpinan dalam pemerintahan dan prinsip-prinsip yang bisa kita terapkan dalam pekerjaan atau rumah tangga kita.
Wanita Pekerja Dalam Pemerintahan
1. Ester
Pelayanan Ester di istana dapat berkenaan dengan tempat kerja saat ini dalam beberapa hal:
Tuhan menggunakan keadaan hidup kita. Posisi Ester memberinya kesempatan unik untuk melayani Tuhan. Posisi Mordekhai memberinya kesempatan berbeda. Kita harus merangkul peluang khusus yang kita miliki. Daripada mengatakan, "Saya akan melakukan sesuatu yang hebat untuk Tuhan, andai saja saya memiliki kesempatan," kita harus mengatakan, "Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini [saya] beroleh kedudukan” (Ester 4:14).
Posisi kita dapat membahayakan kerohanian kita. Kita mungkin mengambil nilai dan keberadaan kita dari posisi pekerjaan kita. Semakin tinggi posisi kita, semakin besar bahayanya. Jika menjadi CEO atau mendapatkan posisi permanen atau mempertahankan pekerjaan yang baik menjadi begitu penting sehingga kita melupakan identitas diri kita yang lain, maka kita telah kehilangan diri kita sendiri.
Terlepas dari posisinya sebagai ratu, Ester diingatkan mengenai identitas asli dirinya sebagai seorang Yahudi oleh pamannya, Mordekhai. Saat itulah kita dapat melihat praktik keimanan Yahudi dalam diri Ester dalam berdoa dan berpuasa ketika menghadapi masalah dan merindukan campur tangan Tuhan dalam kehidupan bangsanya.
Ester 4:13-17. Maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: ”Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: ”Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
Melayani Tuhan membutuhkan pertaruhan posisi. Kasus Esther sangat ekstrim. Dia mungkin dibunuh jika dia mempertaruhkan posisinya dengan ikut campur, dan dia akan dibunuh jika dia tidak ikut campur. Apakah posisi kita benar-benar lebih aman daripada Ester? Jangan sampai kita kehilangan hal yang kekal demi mempertaruhkan sesuatu yang tidak dapat Anda pertahankan. Percayalah bahwa pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan Tuhan tidak akan sia-sia.

2. Ratu Syeba
Wanita berikutnya juga terkenal, tetapi detail dalam Alkitab sebenarnya agak sedikit. Ratu Syeba adalah wanita paling eksotis dan penuh teka-teki; sangat berbeda dari wanita pada zamannya. Dia adalah penguasa wanita dari negeri yang jauh, dia kaya, dan dia tampaknya benar-benar independen dari siapa pun. Tetapi yang benar-benar membedakannya adalah dia mengadakan sebuah perjalan untuk memenuhi rasa keingintahuan intelektual. Dia adalah wanita yang mencintai kebijaksanaan dan rela berkeliling dunia untuk mencarinya.
2 Tawarikh 9:1. Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, maka dengan pasukan pengiring yang sangat besar dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal datanglah ia ke Yerusalem hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Setelah ia sampai kepada Salomo, dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya dengan dia.
1 Raja-raja 10:3. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.
Sang Ratu memiliki beberapa keraguan, namun dia bersedia mencari kebenaran. Dia mencari kebenaran dari Allah Israel. Kita perlu datang kepada Tuhan dan firman-Nya ketika kita juga ragu.
Kapan terakhir kali Anda memiliki pertanyaan atau keragu-raguan yang sulit untuk dijawab? Lalu Kapan terakhir kali rasa keingintahuan Anda mendorong Anda untuk belajar dan belajar terus? Kapan terakhir kali Anda datang kepada Tuhan untuk mencari pencerahan yang didapatkan dalam firman Tuhan?
1 Tesalonika 5:21. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Kisah Para Rasul 17:11. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Ratu Syeba terkesan dengan kecerdasan, kebijaksanaan, dan kekayaan Salomo dan ini membuatnya berbalik untuk memuji Tuhan dari semua yang dia lihat:
1 Raja-raja 10:9. Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.

Kehidupan sehari-hari wanita Kristen tidak akan terlihat sama. Namun hati kita sebenarnya berusaha untuk dengan setia menjalani kehidupan yang Tuhan telah berikan kepada kita, bukan kehidupan yang kita harapkan atau inginkan.
Pekerjaan kita bukanlah tentang kita; bukan tentang membuat nama untuk diri kita sendiri dengan karier yang luar biasa atau menjadi superior karena segalanya berjalan baik, dilakukan dengan “benar” atau mencoba "memiliki semuanya". Kita harus ingat bahwa kita melayani Dia yang nama-Nya di atas segalanya. Dan jauh lebih baik daripada membuat nama untuk diri kita sendiri, Dia menuliskan nama kita di buku-Nya, bukan karena kita memiliki pekerjaan yang bagus, tetapi karena kita adalah anak-anak-Nya.
Jadi, bekerjalah sangat keras. Lakukan pekerjaan yang luar biasa bagus. Dukung satu sama lain karena wanita bukanlah pesaing satu sama lain. Wanita Kristen yang bersatu akan lebih hebat daripada kumpulan eksklusif wanita mana pun karena kemelekatan kita bersama kepada Kristus.
Referensi:
Dodds, Abigail. “Every Woman's Call to Work.” Desiring God, 13 Sept. 2016, https://www.desiringgod.org/articles/every-womans-call-to-work.
Hayns, Clare. “The Queen of Sheba.” Consider the Lilies - Clare Hayns, 30 Mar. 2020, https://clarehayns.co.uk/2020/03/30/the-queen-of-sheba/.
Roberts, Mark. “Esther and Work.” Theology of Work, Theology of Work Project, 29 Sept. 2010, https://www.theologyofwork.org/old-testament/ezra-nehemiah-esther/esther.
Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.
Mengajarkan anak menabung sejak kecil adalah investasi jangka panjang yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan melatih mereka untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. Kebiasaan ini tidak hanya membantu mereka mengelola uang sejak dini, tapi juga mempersiapkan mental dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di masa depan, termasuk menghadapi tantangan ekonomi dan membangun masa depan yang stabil secara finansial.
Ingin anak tumbuh dengan kecerdasan emosional yang kuat? Temukan cara praktis membangun empati, komunikasi, dan kemandirian anak agar siap menghadapi dunia modern. Baca selengkapnya di sini!
Ingin anak tumbuh cerdas dan kreatif? Temukan cara meningkatkan IQ anak dengan nutrisi tepat, kebiasaan membaca, permainan edukatif, aktivitas fisik, dan lingkungan yang mendukung perkembangan otaknya!
Perjalanan jauh terasa lebih nyaman dengan musik yang menenangkan dan penuh makna. Temukan lima lagu pilihan yang cocok untuk menemani perjalanan pulang kampung, nostalgia rumah, atau kecintaan pada Indonesia.
Memangnya Tuhan sedang berperang dalam peperangan rohani untuk kita? Atau kita sedang berjuang sendirian dalam hidup ini? baca ini.
Peluang usaha bisa datang dari hal-hal sederhana di sekitar kita! Dari bahan alami hingga tren gaya hidup sehat, banyak ide usaha unik yang bisa menghasilkan cuan. Temukan inspirasinya dan mulai usaha Hopers sekarang!
Pelajari cara efektif untuk mengatasi anak agar tidak tantrum dengan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang. Dapatkan strategi praktis untuk membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik.
Kehilangan seseorang yang kita cintai memang menyakitkan, tetapi di balik itu ada pelajaran tentang cinta dan harapan. Temukan cara menghadapi kehilangan dengan sehat dan biarkan musik menjadi penghiburan di tengah kesedihan.
Malaikat pelindung adalah utusan Tuhan yang diutus untuk menjaga dan melindungi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Alkitab mencatat peran mereka dalam melindungi umat Tuhan, menyampaikan pesan ilahi, dan menuntun orang percaya dalam situasi sulit. Kisah nyata dan pengalaman pribadi banyak orang semakin memperkuat keyakinan bahwa malaikat pelindung benar-benar ada, memberikan perlindungan di saat bahaya serta menghadirkan damai di tengah ketakutan.