Perayaan Tahun Baru Yang Alkitabiah
Selain mengadakan ibadah buka tahun, biasanya kita merayakan perayaan tahun baru. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana perayaan tahun secara Alkitabiah.
Jan 9, 2023, 9:34 AM
Sebelumnya, Selamat Tahun Baru 2023 kepada sahabat setia Hope Channel Indonesia. Apa saja yang sudah dilakukan di awal tahun baru ini? Apakah ada tradisi yang selalu dilakukan tiap tahunnya? Bisa jadi tradisi tahun baru di keluarga meliputi mengunjungi rumah sanak saudara yang dekat, maupun yang jauh. Biasanya kegiatan tahun baru identik dengan kegiatan kumpul-kumpul, makan-makan, jalan-jalan dan belanja-belanja. Bisa jadi Anda termasuk orang atau anggota keluarga yang tidak memiliki tradisi tahun baru yang spesial dan selalu melihat situasi dan kondisi tahunan untuk memutuskan hendak melakukan apa. Tidak masalah juga. Hope Channel Indonesia berharap awal tahun ini dapat dialami dengan penuh semangat dan makna.
Ingin tahu apa yang menjadi kebiasaan orang-orang di zaman Alkitab dalam menyambut dan memaknai tahun baru? Dalam artikel kali ini, kita akan melihat perayaan tahun baru Bangsa Israel secara khusus, pandangan Yesus terhadap tradisi tersebut dan relevansinya bagi kehidupan kita di zaman ini. Jangan terkejut ketika melihat kesamaan maupun perbedaan dalam merayakan tahun baru pada zaman dulu dan sekarang. Semuanya dikupas dari firman Tuhan di dalam Alkitab.
Perayaan Tahun Baru Bangsa Israel
Perayaan tahun baru bangsa Israel (Rosh Hashanah) biasanya melibatkan pesta; sering disertai dengan makan bersama, musik, tarian, dan lagu. Sebenarnya, tidak jauh berbeda dengan kemeriahan perayaan zaman now. Hanya saja pusat dari perayaan tersebut adalah penyembahan kepada Allah.
Imamat 23:23-25. Tuhan berfirman kepada Musa: ”Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan.”
Bilangan 29:1-6. Pada bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah hari peniupan serunai bagimu. Pada waktu itu haruslah kamu mengolah sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi Tuhan…juga sebagai korban sajiannya: tepung yang terbaik, diolah dengan minyak…dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagimu…sesuai dengan peraturannya, menjadi bau yang menyenangkan, suatu korban api-apian bagi Tuhan.
Pandangan Yesus
Seiring berjalannya waktu, perayaan ini menjadi lebih kontroversial. Tempat, prosedur dan persyaratan perayaan ditentukan secara legalistik oleh para pemimpin. Maka tidak heran Yesus menekankan pentingnya roh penyembahan daripada penampilan dalam percakapan-Nya dengan wanita di sumur:
“…penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4:23).
Yom Kippur
Sebenarnya, Rosh Hashanah yang dilaksanakan selama 2 hari, adalah awal dari 10 hari perayaan terbesar Yahudi menuju Yom Kippur (Hari Penebusan; Hari Pendamaian; Hari Grafirat).
Tidak seperti banyak hari raya lainnya, Yom Kippur adalah hari puasa dan pertobatan yang khusyuk (Imamat 16), dimana orang-orang:
Mempertimbangkan dosa-dosa yang telah mereka lakukan selama tahun sebelumnya dan menebusnya dengan pengorbanan darah.
Berhenti bekerja, dan, menolak makan, minum, mandi, kosmetik, dan seks.
Pergi ke Bait Suci di Yerusalem untuk menyaksikan imam besar memohon pengampunan dosa bangsanya.
Di akhir dari Yom Kippur, orang-orang Yahudi berdoa "Masukkan kami dalam Kitab Kehidupan" dan saling memberi salam tahun baru: "Semoga kamu dituliskan [dalam Kitab Kehidupan] untuk sebuah tahun yang bahagia.”
Setelah selesai dan puas beramahtamah dan bercengkerama bersama handai taulan dan sanak saudara, mari juga fokus kepada Allah dan keimanan pribadi maupun keluarga. Seperti Yesus dan makna dari Yom Kippur, mari kita hidup dalam roh dan kebenaran di tahun yang baru ini. Pastikan kita layak untuk dituliskan dalam Kitab Kehidupan surgawi, bukan saja layak secara penampilan luar duniawi.
Oleh karena itu, merupakan sebuah inisiasi yang mulia untuk memulai tahun dengan kegiatan 10 Hari Berdoa. Kita percaya doa adalah tempat kelahiran kebangunan rohani. Tuhan telah melakukan begitu banyak keajaiban dalam beberapa tahun terakhir saat banyak orang mencari Dia bersama dalam doa dan puasa. Roh Kudus telah membawa pertobatan, semangat baru untuk penginjilan, menghidupkan kembali gereja, dan memulihkan hubungan.
Mari awali tahun yang baru ini dengan berdoa!
Catatan: Informasi lebih lanjut mengenai 10 Hari Berdoa dapat ditemukan di https://tendaysofprayer.org/ .