Dosa Lebih Dari Sebuah Tindakan
Perbuatan Dosa

Dosa Lebih Dari Sebuah Tindakan

Ada perdebatan di dalam Gereja saya tentang sifat sari dosa. Dapatkah Anda membagikannya secara perspektif alkitabiah atas topik tersebut? Untuk tujuan kita, dosa adalah kemerosotan akan etika, moral, mental, dan kerohanian umat manusia, yang pada awalnya adalah gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26).

Feb 3, 2022, 10:53 AM

Ada perdebatan di dalam Gereja saya tentang sifat sari dosa. Dapatkah Anda membagikannya secara perspektif alkitabiah atas topik tersebut?

Untuk tujuan kita, dosa adalah kemerosotan akan etika, moral, mental, dan kerohanian umat manusia, yang pada awalnya adalah gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26).

Kemerosotan adalah terlibat dalam proses pembusukan rohani akibat hasil dari pelanggaran kepada ciptaan Allah yang mulia. Proses ini menciptakan rohani dan moral yang rusak yang menjijikkan bagi Allah. Konsep dari dosa ini, dipahami sebagai kehancuran batin kita dan keutuhan kita, membantu kita untuk menyadari bahwa itu sudah aktif di dalam diri kita dan itu lebih dari sekadar pikiran atau tindakan.

1. DOSA SEBAGAI PEMBERONTAKAN, PERBUDAKAN, DAN PENGASINGAN

Dosa tentu saja adalah kuasa perbudakan (Rom. 6:17), dimana seseorang akan mengambil tindakan secara sukarela untuk memberontak melawan Allah (Kej. 3:1-7). Dalam perwujudannya, dosa adalah tindakan yang tidak dapat dimengerti terhadap sang Pencipta, tetapi secara cepat menjadi permanen, mengganggu, dan merusak sikap batin dalam mengekspresikan dirinya di segala macam pikiran jahat, kata-kata, dan tindakan. Menjadi orang berdosa berarti dicirikan—bahkan ditentukan—oleh keadaan konflik batin melawan Allah, orang lain, dan diri sendiri (Rm. 8:7; 7:23; Yakobus 4:4). Jika dosa adalah suatu keadaan memberontak terhadap Allah, maka dosa juga merupakan keadaan keterasingan dari-Nya (Kej. 3:8), sumber kehidupan, dan orang-orang berdosa sebenarnya sedang menuju kepunahan yang tak terhindarkan. Pemberontakan menciptakan sebuah jarak, pemisahan, dan keadaan tanpa Allah (Ef. 2:12). Kematian, kemerosotan yang kita uraikan tadi, secara definisi adalah keadaan yang berseteru dengan Allah. Keterasingan yang menjadi tabiat dari dosa itu sendiri.

2. DOSA SEBAGAI PERILAKU

Sering kita menganggap dosa sebagai masalah perilaku yang serius, dan ini benar. Faktanya, Alkitab menyatakan bahwa dosa adalah pelanggaran hukum (1 Yoh. 3:4). Alkitab menekankan perilaku fasik ini sebagai gambar dari dosa karena tindakan tersebut menunjukkan keadaan dari jati diri manusia itu sendiri. Mereka adalah bukti objektif akan hati manusia yang penuh dengan dosa dan roh mementingkan diri. Yesus menyatakan hal tersebut dengan sangat jelas: "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan" (Markus 7:21-22). Ada sesuatu yang sangat salah dengan manusia; ada kebusukan di inti keberadaan kita. Pemahaman tentang dosa sebagai masalah perilaku hampir tidak cukup untuk mengungkapkan kegelapan yang dalam dari kesulitan manusia. Pemahaman yang terbatas tentang kondisi manusia mengarah pada pemahaman yang terbatas tentang mahalnya pengorbanan kematian Anak Allah.

3. JALAN KELUAR ATAS MASALAH DOSA

Solusi akhir atas masalah dosa bukanlah modifikasi tingkah laku, meskipun hal itu dapat diwujudkan melalui kuasa Roh, melainkan kematian. Kristus mati dengan cara yang paling memalukan, terpisah dari Bapa (Mat. 27:46). Tabiat manusia yang sudah rusak tidak dapat ditutupi, melainkan harus dihancurkan dan itu terjadi di kayu salib! Apa yang Ia kehendaki tidak lain adalah kelahiran baru (Yoh. 3:5), sebuah ciptaan baru (2. Kor. 5:17), membawa kita kepada kuasa kebangkitan-Nya (1 Kor. 15:44, 45). Untuk saat ini, kita bergumul di dunia yang penuh dosa, tetapi pada kedatangan Kristus sifat manusia kita yang berdosa akan disingkirkan, dan kita akan mengenakan pakaian yang tidak dapat rusak (ayat 52, 53).


Samgar dan Tongkat Penghalau Lembu yang Menjadi Senjata Tuhan

Samgar hanya muncul sekali dalam Alkitab, namun aksinya mengalahkan 600 musuh dengan tongkat penghalau lembu menjadikannya simbol keberanian dan iman. Temukan bagaimana kisah singkat ini membawa pelajaran hidup yang relevan bagi kita di tengah tantangan zaman sekarang.

Peluang Bisnis Alpukat dari Makanan hingga Kosmetik

Meningkatnya popularitas alpukat dalam gaya hidup sehat menciptakan peluang bisnis luas di sektor makanan, minuman, dan kosmetik alami. Kaya nutrisi dan manfaat, alpukat digunakan dalam berbagai produk inovatif. Tren ini juga mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan pentingnya dukungan bagi petani lokal demi menjaga keberlanjutan industri alpukat di tengah tingginya permintaan global.

Dibalik Ujian Hidup Ada Tangan Tuhan yang Menopang

Di tengah tekanan hidup, krisis ekonomi, dan tantangan mental yang kian meningkat, banyak yang merasa kehilangan harapan. Namun, setiap ujian bukan akhir dari segalanya. Tuhan hadir, menopang kita dengan kasih dan kekuatan-Nya. Temukan makna dan pengharapan baru melalui rasa syukur, iman, dan pengandalan kepada Tuhan.

Daycare sebagai Solusi Praktis atau Tantangan bagi Orang Tua?

Daycare sering dipilih oleh orang tua sibuk sebagai solusi praktis untuk menjaga anak selama bekerja. Tapi, apakah tempat penitipan anak ini benar-benar membantu tumbuh kembang anak secara maksimal? Mari mengupas manfaat dan risiko daycare, tips memilih yang aman dan berkualitas, serta alternatif lain seperti nanny atau bantuan keluarga. Ideal untuk yang ingin membuat keputusan terbaik bagi buah hati tercinta.

Membangun Kebiasaan Baik Melalui Renungan Pagi

Renungan pagi memberi ruang untuk bernapas, merenung, dan mengarahkan hidup dengan lebih sadar. Mari Temukan kekuatan renungan pagi dalam membentuk kebiasaan hidup yang positif dan bermakna. Dari fokus dan ketenangan, hingga kesehatan emosional dan spiritualitas yang kuat—renungan pagi memberi fondasi kokoh untuk menjalani hari dengan damai dan penuh tujuan. Cocok untuk siapa saja yang ingin memperdalam kehidupan rohaninya di tengah kesibukan dunia modern.

Rahab Seorang Perempuan Sundal yang Dipilih Allah

Rahab adalah perempuan sundal dari Yerikho yang berani mengambil risiko besar demi iman kepada Allah Israel. Dalam kisah “Rahab – Perempuan Sundal yang Dipilih Allah,” kita melihat bagaimana seseorang dengan latar belakang kelam justru dipakai untuk mengubah sejarah. Kisah ini menyuarakan kekuatan iman, keberanian, dan pilihan yang melampaui stigma sosial.

Menggali Alasan di Balik Anak Kebiasaan Bolos Sekolah

Bolos sekolah bukan sekadar kenakalan anak, tetapi bisa menjadi sinyal tekanan emosional. Dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, orang tua dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak kembali ke jalur yang benar. Pelajari bagaimana orang tua dapat mengenali tanda-tanda, membangun komunikasi, dan mendukung anak kembali semangat belajar.

7 Lagu Rohani Anak yang Bikin Iman Bertumbuh dan Hati Ceria

Lagu-lagu rohani anak bukan hanya sekadar nyanyian, tapi juga sarana luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai iman dan karakter sejak usia dini. Dengan irama yang ceria dan lirik yang menyentuh, tujuh lagu pilihan ini bisa jadi bagian dari rutinitas harian anak—mulai dari saat ibadah keluarga, ibadah sekolah, hingga waktu santai di rumah. Temukan keindahan pujian yang mampu memperkuat hubungan anak-anak dengan Tuhan dan sesama.

Belajar dari Onesimus: Gagal Itu Bukan Akhir dari Segalanya

Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.

Pentingnya Mengajarkan Anak Menabung Sejak Kecil agar Cerdas Finansial

Mengajarkan anak menabung sejak kecil adalah investasi jangka panjang yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan melatih mereka untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. Kebiasaan ini tidak hanya membantu mereka mengelola uang sejak dini, tapi juga mempersiapkan mental dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di masa depan, termasuk menghadapi tantangan ekonomi dan membangun masa depan yang stabil secara finansial.