Apa Jenis Beras Yang Paling Sehat?

Apa Jenis Beras Yang Paling Sehat?

Nasi adalah makanan pokok di banyak negara yang memberi kita sumber energi. Ada banyak varietas beras yang berbeda dalam warna, rasa, dan nilai gizi.

Jan 10, 2023, 10:11 AM

Menurut pemerintah, orang Indonesia makan terlalu banyak nasi. Hal ini dapat berdampak buruk bagi ekonomi dan gizi masyarakat. Rata-rata konsumsi beras per orang Indonesia lebih tinggi dibandingkan orang-orang dari negara penghasil beras utama lainnya, seperti Cina dan India. Dan, ironisnya, walaupun konsumsi nasi terbilang tinggi, 30 persen anak-anak Indonesia mengalami pertumbuhan yang terhambat karena malnutrisi (Normala, 2018).

Mari kita pelajari varietas beras yang bermacam-macam dalam warna, rasa, dan nilai gizi dalam artikel ini. Semoga nasi sebagai makanan pokok di banyak negara, termasuk Indonesia, tidak hanya memberi sumber energi tetapi juga membantu menjaga nutrisi yang sesuai.

Ragam Beras Yang Sehat

1. Beras Cokelat (Brown Rice)

Beras cokelat adalah beras gandum yang masih mengandung lapisan kulit padi (dedak) dan benih (embryo/germ). Kedua bagian ini mengandung sejumlah besar nutrisi seperti flavonoid dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam pencegahan penyakit. Konsumsi makanan kaya flavonoid secara teratur telah dikaitkan dengan penurunan risiko kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan kanker tertentu.

Beras cokelat memberikan jumlah kalori yang sama dengan beras putih, yang kulit dan benihnya telah dihilangkan. Namun, beras cokelat memiliki serat sekitar tiga kali lebih banyak dan protein yang lebih tinggi. Serat dan protein meningkatkan perasaan kenyang dan dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.

Memilih beras cokelat daripada beras putih dapat membantu mengatur gula darah dan insulin.

Beras Coklat
Beras Coklat

Beras Hitam (Black Rice) dan Beras Merah (Red Rice)

Ragam beras hitam, seperti beras hitam Indonesia dan beras hitam melati Thailand (Thai jasmine black rice); Ragam beras merah, seperti beras merah Himalaya dan beras kargo merah Thailand, menjadi berwarna merah atau ungu saat dimasak.

Beras hitam atau merah sangat kaya akan anthocyanin, sekelompok pigmen tumbuhan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.

Anthocyanin telah terbukti memiliki sifat antikanker yang kuat juga. Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel dari kerusakan.

Beras Hitam
Beras Hitam
Beras Merah
Beras Merah

Ragam Beras yang Kurang Bergizi 

  • Beras Putih (White Rice)

Beras putih telah dihilangkan sekam, dedak, dan embryonya. Nutrisi dan senyawa tanaman yang bermanfaat yang ditemukan dalam dedak dan embryo hilang selama pemrosesan. Akibatnya, beras putih mengandung lebih sedikit serat, protein, antioksidan, serta vitamin dan mineral tertentu daripada beras cokelat. Karena beras putih lebih rendah serat dan proteinnya, maka beras putih juga kurang mengenyangkan dan lebih berdampak pada gula darah dibanding beras cokelat.

Beras Putih
Beras Putih
  • Basmati Putih (White Basmati)

Basmati adalah beras panjang, tersedia dalam varietas putih atau cokelat. Basmati cokelat adalah biji-bijian utuh (whole grain) tetapi basmati putih adalah biji-bijian olahan, artinya banyak nutrisi berharga telah dihilangkan selama pemrosesan. Biji-bijian olahan dikaitkan dengan efek kesehatan yang negatif.

Basmati Putih
Basmati Putih

Jenis Mana yang Harus Anda Pilih?

Mengkonsumsi biji-bijian utuh (gandum) daripada biji-bijian olahan lebih baik untuk kesehatan karena kaya akan antioksidan dan serat. Biji-bijian utuh juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, obesitas, dan kanker tertentu. Oleh karena itu, memilih basmati cokelat, beras merah, hitam, atau cokelat utuh adalah pilihan yang lebih baik. Meski beras putih atau basmati putih boleh dimakan secukupnya, namun menggantinya dengan varietas gandum akan memberikan manfaat lebih.

Reference:

Normala, Adinda. “Indonesia Must Diversify Its Staple Food to Ensure Food Security for All: UN.” Jakarta Globe, 15 June 2018, https://jakartaglobe.id/context/indonesia-must-diversify-staple-food-ensure-food-security-un/. Accessed 6 Jan. 2023. 

Dibalik Ujian Hidup Ada Tangan Tuhan yang Menopang

Di tengah tekanan hidup, krisis ekonomi, dan tantangan mental yang kian meningkat, banyak yang merasa kehilangan harapan. Namun, setiap ujian bukan akhir dari segalanya. Tuhan hadir, menopang kita dengan kasih dan kekuatan-Nya. Temukan makna dan pengharapan baru melalui rasa syukur, iman, dan pengandalan kepada Tuhan.

Daycare sebagai Solusi Praktis atau Tantangan bagi Orang Tua?

Daycare sering dipilih oleh orang tua sibuk sebagai solusi praktis untuk menjaga anak selama bekerja. Tapi, apakah tempat penitipan anak ini benar-benar membantu tumbuh kembang anak secara maksimal? Mari mengupas manfaat dan risiko daycare, tips memilih yang aman dan berkualitas, serta alternatif lain seperti nanny atau bantuan keluarga. Ideal untuk yang ingin membuat keputusan terbaik bagi buah hati tercinta.

Membangun Kebiasaan Baik Melalui Renungan Pagi

Renungan pagi memberi ruang untuk bernapas, merenung, dan mengarahkan hidup dengan lebih sadar. Mari Temukan kekuatan renungan pagi dalam membentuk kebiasaan hidup yang positif dan bermakna. Dari fokus dan ketenangan, hingga kesehatan emosional dan spiritualitas yang kuat—renungan pagi memberi fondasi kokoh untuk menjalani hari dengan damai dan penuh tujuan. Cocok untuk siapa saja yang ingin memperdalam kehidupan rohaninya di tengah kesibukan dunia modern.

Rahab Seorang Perempuan Sundal yang Dipilih Allah

Rahab adalah perempuan sundal dari Yerikho yang berani mengambil risiko besar demi iman kepada Allah Israel. Dalam kisah “Rahab – Perempuan Sundal yang Dipilih Allah,” kita melihat bagaimana seseorang dengan latar belakang kelam justru dipakai untuk mengubah sejarah. Kisah ini menyuarakan kekuatan iman, keberanian, dan pilihan yang melampaui stigma sosial.

Menggali Alasan di Balik Anak Kebiasaan Bolos Sekolah

Bolos sekolah bukan sekadar kenakalan anak, tetapi bisa menjadi sinyal tekanan emosional. Dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, orang tua dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak kembali ke jalur yang benar. Pelajari bagaimana orang tua dapat mengenali tanda-tanda, membangun komunikasi, dan mendukung anak kembali semangat belajar.

7 Lagu Rohani Anak yang Bikin Iman Bertumbuh dan Hati Ceria

Lagu-lagu rohani anak bukan hanya sekadar nyanyian, tapi juga sarana luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai iman dan karakter sejak usia dini. Dengan irama yang ceria dan lirik yang menyentuh, tujuh lagu pilihan ini bisa jadi bagian dari rutinitas harian anak—mulai dari saat ibadah keluarga, ibadah sekolah, hingga waktu santai di rumah. Temukan keindahan pujian yang mampu memperkuat hubungan anak-anak dengan Tuhan dan sesama.

Belajar dari Onesimus: Gagal Itu Bukan Akhir dari Segalanya

Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.

Pentingnya Mengajarkan Anak Menabung Sejak Kecil agar Cerdas Finansial

Mengajarkan anak menabung sejak kecil adalah investasi jangka panjang yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan melatih mereka untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. Kebiasaan ini tidak hanya membantu mereka mengelola uang sejak dini, tapi juga mempersiapkan mental dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di masa depan, termasuk menghadapi tantangan ekonomi dan membangun masa depan yang stabil secara finansial.

Cara Efektif Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ) Anak

Ingin anak tumbuh dengan kecerdasan emosional yang kuat? Temukan cara praktis membangun empati, komunikasi, dan kemandirian anak agar siap menghadapi dunia modern. Baca selengkapnya di sini!

Cara Mengembangkan IQ Anak Secara Optimal

Ingin anak tumbuh cerdas dan kreatif? Temukan cara meningkatkan IQ anak dengan nutrisi tepat, kebiasaan membaca, permainan edukatif, aktivitas fisik, dan lingkungan yang mendukung perkembangan otaknya!