
GMAHK Jemaat Batam Mas Laksanakan Kegiatan Pekan Doa Rumah Tangga.
BATAM. Hopechannel.id || GMAHK Jemaat Batam Mas laksanakan Pekan Doa Rumah Tangga dengan thema: “Kunci Pikiran Yang Sehat, Keluarga Bertumbuh Subur”.
Kegiatan Pekan Doa juga berlangsung di kota Batam, lebih tepatnya di jemaat GMAHK Jemaat Batam Mas. Kegiatan Pekan Doa Rumah Tangga ini di laksanakan dengan tema “Kunci Pikiran Yang Sehat, Keluarga Bertumbuh Subur”.
Sep 13, 2023, 6:37 AM
Hari pertama dilaksanakan pekan doa ini membawa tantangan bagi jemaat untuk hadir dikarenakan hujan yang lebat mengguyur kota Batam. Namun tidak menyurutkan jemaat untuk hadir dalam ibadah tersebut. Sebagai apresiasi kepada keluarga-keluarga yang selalu hadir selama 3 malam berturut-turut diberikan hadiah pada hari sabatnya (09/09/2023).
Pada puncak pekan doa, GMAHK Batam Mas melaksanakan acara recommitment di malam minggunya diawali dengan marching dari 13 pasangan yang turut serta. Sebelum pasangan suami istri mengucapkan janji pernikahannya, Gembala Jemaat Pdt.E. Pakpahan memberikan pesan dalam renungannya agar tiap-tiap pasangan yang telah dipersatukan Tuhan baik dalam usia pernikahan yang masih muda dan bahkan sudah tua tetap mengingat dan memegang janji pernikahan untuk tetap setia selamanya dan menjadi keluarga yang bahagia.
Masing-masing pasangan selanjutnya diberikan kesempatan mengucapkan janji pernikahan dan memberikan ekspresi cintanya. Suami memberikan bunga kepada istrinya, dan istrinya memberikan tanda kasih kepada suaminya. Kemudian, Gembala melaksanakan doa penyerahan oleh.
Hal yang paling berkesan setelah acara recommitment adalah seluruh peserta mengikuti acara banquet yang terkesan sangat sederhana menunya namun memberikan nuansa romantis dan makna tersendiri. Tidak seperti kebiasaan yang pada umumnya banquet menyediakan menu makanan yang mewah, namun kali ini makanan yang disajikan di acara banquet tersebut adalah sayur asem, ikan asin, tempe bacem panggang, kerupuk.
Seperti yang disampaikan oleh ibu D. Siringo-ringo bahwa menu yang disajikan sesungguhnya memberikan makna dalam hubungan keluarga. Sayur asem yang terdiri dari berbagai macam sayur mengartikan karakter yang berbeda dari suami dan istri namun tetap bisa terasa enak. Kacang panjang yang mengartikan bahwa pasangan suami istri harus tetap langgeng.
Di tengah-tengah acara tersebut, seluruh peserta merayakan ulang tahun pernikahan salah seorang pasangan yang menambah kemeriahan acara tersebut.
Peserta yang mengikuti acara ini sangat terberkati, dan diharapkan di tahun berikutnya dalam kegiatan pekan doa rumah tangga akan dibuat kembali untuk memupuk dan mengikat pasangan suami istri dalam kasih Tuhan. (**/red/tim/Parsaoran Barutu-Wartawan HCI
Bagikan berita ini...
Aug 20, 2025
Lomba HUT RI ke-80 di Lapas Salemba
Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI di Lapas Salemba, Jemaat JRP hadir memeriahkan lomba rohani, stand up comedy, dan kuis Alkitab yang antusias diikuti warga binaan. Salah satu penampilan terbaik ditunjukkan Waskito dengan gitar, sementara JRP membagikan 100 buku “Kemenangan Akhir” sebagai bacaan rohani yang diharapkan meneguhkan iman.
Jemaat JRP mendapat kesempatan melayani di Lapas melalui ibadah yang dipimpin oleh Pdt. James Situmorang dengan firman dari Nehemia 1:1-4. Ibadah yang diikuti 70 orang ini berlangsung penuh sukacita dengan nyanyian dan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pembagian nasi kotak oleh tim pelayanan. Dari seluruh peserta, terdapat dua orang yang menyatakan kerinduan untuk lebih lanjut dibimbing dalam mempelajari Firman Tuhan.
Banyak orang merasa sudah merdeka karena tidak lagi dijajah secara fisik, namun nyatanya masih terikat oleh masalah ekonomi, keterbatasan pendidikan, luka batin, dosa, dan ketidakmampuan memaafkan. Mari renungkan 5 hal yang membuat kita belum merdeka dan temukan bagaimana Firman Tuhan dapat memerdekakan hidup Anda sepenuhnya.
Jangan tertipu oleh judi dan kekayaan instan. Temukan mukjizat sejati lewat hubungan pribadi dengan Tuhan dan hidup dalam kehendak-Nya. Baca selengkapnya di sini.
Tim pelayanan yang dipimpin Diah Murti dan rekan disambut oleh Nikho Kristyanto Eliazar di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Renungan dari Yehezkiel 36:26 disampaikan Danang Priyadi dan menyentuh hati Marliani yang dibebaskan hari itu, serta Rumondang yang bersaksi tentang pertobatannya. Pelmas Jehovah Rapha Paspampres juga membagikan makanan, minuman, dan buku rohani kepada para warga binaan.
Temukan bagaimana kerendahan hati ala Yesus menuntun pada kepemimpinan yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan dalam dunia profesional. Pelajaran relevan untuk bisnis masa kini.
Meski berukuran kecil, Jemaat Mt. Carmel yang baru bergabung dengan Distrik Medan Barat dikenal solid dan peduli terhadap sesama. Saat mengetahui kondisi keluarga D. Tarigan anggota baru yang tinggal di rumah sederhana tanpa lantai semen dan listrik bersama enam anak jemaat segera bertindak. Diawali doa subuh bersama di lokasi pembangunan pastori yang terhenti, mereka berdoa dan bergotong royong menyemen lantai, memasang lampu, membuat sekat dapur dan kamar, serta memberikan bibit ikan dan alat pertanian. Semua terlibat, baik dengan tenaga maupun materi, sebagai wujud kasih yang nyata. Kiranya Tuhan terus memberkati umat-Nya untuk saling menolong.
Karena suami-istri dalam keluarga Sinaga sedang sakit dan tidak bisa bekerja, Ketua Diakon S. Sihombing memberitahukan kondisi mereka kepada tua-tua jemaat. Menanggapi hal ini, majelis dan jemaat pun bersatu hati mengumpulkan dana seikhlasnya untuk membantu biaya pengobatan, terutama bagi sang suami yang telah menderita stroke selama 10 tahun. Meski jumlahnya tidak besar, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dan menjadi bukti kepedulian serta doa dari sesama.
Didukung BWA DMMUB dan para pendeta Wilayah Wori, kegiatan BWA di GMAHK Jemaat Berea, Desa Lansa, berlangsung usai ibadah Sabat dengan donor darah bersama PMI Minut serta cek kesehatan dan pengobatan gratis. Pemimpin BWA Wilayah Wori, Yunemey R. Teintang, berharap kegiatan ini mendorong pola hidup sehat dan kepedulian sesama, lalu ditutup dengan ibadah penutupan Sabat penuh sukacita.
PHK massal bisa mengguncang hidup siapa saja dan membawa rasa cemas kehilangan arah serta ketakutan akan masa depan. Masa sulit ini bukan harus dilihat sebagai akhir melainkan sebagai awal untuk merenung memulihkan diri dan menemukan harapan yang lebih dalam. Dengan pendekatan praktis dan rohani tersedia langkah-langkah untuk bangkit secara emosional memperkuat mental serta membuka kembali makna hidup bersama Dia yang tidak pernah meninggalkan.