
ALLAH TRITUNGGAL
Feb 13, 2022, 4:26 AM
Istilah Tritunggal atau Trinitas tidak terdapat di dalam Alkitab. Itu masuk ke dalam dunia kekristenan diperkirakan sekitar tahun 325 M, melalui konsili di Nicea. Akan tetapi prinsip Tritunggal kita terima dalam keyakinan kita. Kita harus memuliakan dan meninggikan Yesus Kristus, karena itu adalah pekerjaan Roh Kudus (Yohanes 16:14). Dan Roh Kudus akan menuntun kita ke dalam seluruh Kebenaran. Ada 3 Oknum Allah yang Esa, seperti disebutkan dalam kitab 1 Yohanes 5:7, “ada 3 saksi di dalam Sorga yaitu Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.”
Bilamana kita menolak Tritunggal, kita menerima keberadaan Allah itu sama seperti orang Yahudi. Percaya Allah yang Maha Esa, tetapi menolak Yesus Anak Allah dan Roh Kudus. Yesus mengajarkan dan mempermuliakan Bapa-Nya, yaitu Allah semesta alam, dan Roh Kudus yang menggantikan Dia dan melanjutkan pekerjaan-Nya di dalam dunia ini. Memang Keallahan adalah satu misteri besar yang tidak dapat dimengerti oleh khikmat manusia tetapi dapat diimani melalui penerangan Roh Kudus sebagaimana dituliskan di dalam kitab Ulangan 29:29: “hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita ...”.
Ada yang mencoba menjelaskan Allah yang bekerja di Perjanjian Lama adalah Allah Bapa dan yang menjelma jadi manusia disebut Allah Anak; Allah yang turun ke dunia dan menjelma dalam gereja-Nya, yakni setiap orang yang memiliki Yesus Kristus, disebut Roh Allah. Dapat disimpulkan sebagai berikut: Di atas kita adalah Allah Bapa, yang beserta kita adalah Allah Anak dan di dalam kita adalah Roh Allah. Apapun gambaran yang kita buat tidak akan dapat menjelaskan dengan sempurna Allah kita yang Maha Besar.
Namun, Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus adalah tiga Oknum yang kekal, yang memiliki unsur yang sama, tabiat yang sama dan misi yang sama untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa, dan yang telah bekerja bersama-sama di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Itu sebabnya Yesus berkata, “Baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19) karena baptisan adalah penerimaan kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus (Roma 6:3,4); dan, di saat yang sama kita menerima Bapa, Anak dan Roh Kudus. Nama Allah juga disebutkan di dalam Alkitab sebagai “Elohim” sebanyak 2500 kali , “Adonai” 230 kali, dan “El-Shaddai” sebanyak 48 kali dan semuanya berbentuk jamak, atau lebih dari satu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang Alkitab katakan mengenai Allah Tritunggal.
Allah menggunakan kata ”Kita”, pasti lebih dari satu oknum (Kejadian 1:26, 11:2; Yesaya 6:8).
Dewan musyawarah TUHAN (Yeremia 23:18, 22). Dewan pasti lebih dari satu.
Anak Allah (Mazmur. 2:7,12; Amsal 30:4; Daniel 3:35; Matius 3:17; 17:5; Lukas 1:32,35).
Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru (Matius 3:16, 17; Yohanes 14:16, 26, 15:26; Kisah 7:55; 2 Kointus. 13:14; 1 Yohanes 5:7).
Yesus bersama dengan Bapa-Nya (Yohanes 1:1, 2, 14; Kisah 7:55).
Allah Bapa menyaksikan tentang Anak Allah (Matius 3:17, 17:5).
Allah Maha Esa dalam wujud tiga Oknum (Yohanes 17:22).
Ketika Yesus dibaptiskan ketiga Oknum Keallahan hadir. (Matius 3:16, 17).
Kesimpulan: Allah Yang Esa, (composite) Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah tiga Pribadi atau Oknum keallahan yang memiliki zat, sifat dan kasih serta misi yang sama. Allah Tritunggal hanya dapat diterima dan dipahami melalui iman, di bawah tuntunan Roh Kudus.
Tuhan Yesus memberkati selalu
Bagikan berita ini...
Sep 5, 2025
Menemukan Damai Sejati Saat Hati Diuji
Menemukan damai sejati bukan berarti hidup tanpa ujian, melainkan hati yang tetap tenang meski keadaan tidak menentu. Tuhan mengingatkan bahwa setiap pergumulan adalah kesempatan untuk semakin dekat dengan-Nya. Dalam penyertaan-Nya, ada damai yang melampaui pengertian, memberi kekuatan baru untuk tetap melangkah dengan iman dan percaya bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian.
GMAHK Distrik Siborong-borong mengadakan pelayanan masyarakat di Desa Pealinta Simamora, Kecamatan Pagaran, pada 1 September 2025. Kegiatan ini diikuti 167 peserta dengan rangkaian berupa pemeriksaan kesehatan menggunakan bahan alami, penyuluhan bagi lansia serta ibu dan anak, dan pembagian bingkisan kebutuhan sehari-hari. Didukung oleh dr. Rameana Sibarani bersama tim medis dari Amerika, Jepang, dan Korea, acara ini bertujuan mengajak masyarakat hidup lebih sehat sesuai kehendak Tuhan.
Di tengah situasi bangsa yang penuh keresahan, suara lagu rohani dapat menjadi penghiburan yang menenangkan jiwa. Setiap lirik menghadirkan damai sejahtera, menguatkan iman, dan memberi harapan baru saat hati dipenuhi rasa cemas. Lagu-lagu ini menjadi sahabat doa, penopang iman, dan sumber ketenangan di tengah gejolak yang membuat banyak orang lelah.
“Sam Neves telah menunjukkan komitmen yang mendalam terhadap inovasi dalam komunikasi dan semangat untuk media yang digerakkan oleh misi,” ujar Vyacheslav Demyan, presiden Hope Channel International. “Saat kita melangkah maju menuju visi menjangkau satu miliar orang di seluruh dunia dengan pesan pengharapan kekal pada tahun 2030, kepemimpinan Sam akan sangat penting dalam menyatukan jaringan global kita untuk memajukan merek Hope Channel dan berfokus pada misi.
Pelajari 5 teladan doa dari Yesus yang memberi kuasa rohani, kebangunan iman, dan pengalaman doa yang mengubahkan hidup Anda.
Pada 6–9 Agustus 2025, tim pelayanan dari Amerika bersama Pdt. Dodi Manik dan panitia lokal mengadakan rangkaian kegiatan berupa pembagian sembako kepada jemaat dan masyarakat, ibadah bersama di GMAHK Agape Cinta Damai, pelayanan kesehatan gratis oleh RS. Advent Medan, serta penyerahan dana untuk pembangunan Gereja Kaisarea Brohol. Seluruh kegiatan yang ditutup dengan kebaktian Sabat ini disambut dengan antusias dan rasa syukur, membawa sukacita serta berkat bagi jemaat dan masyarakat sekitar.
Dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI di Lapas Salemba, Jemaat JRP hadir memeriahkan lomba rohani, stand up comedy, dan kuis Alkitab yang antusias diikuti warga binaan. Salah satu penampilan terbaik ditunjukkan Waskito dengan gitar, sementara JRP membagikan 100 buku “Kemenangan Akhir” sebagai bacaan rohani yang diharapkan meneguhkan iman.
Jemaat JRP mendapat kesempatan melayani di Lapas melalui ibadah yang dipimpin oleh Pdt. James Situmorang dengan firman dari Nehemia 1:1-4. Ibadah yang diikuti 70 orang ini berlangsung penuh sukacita dengan nyanyian dan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pembagian nasi kotak oleh tim pelayanan. Dari seluruh peserta, terdapat dua orang yang menyatakan kerinduan untuk lebih lanjut dibimbing dalam mempelajari Firman Tuhan.
Banyak orang merasa sudah merdeka karena tidak lagi dijajah secara fisik, namun nyatanya masih terikat oleh masalah ekonomi, keterbatasan pendidikan, luka batin, dosa, dan ketidakmampuan memaafkan. Mari renungkan 5 hal yang membuat kita belum merdeka dan temukan bagaimana Firman Tuhan dapat memerdekakan hidup Anda sepenuhnya.
Jangan tertipu oleh judi dan kekayaan instan. Temukan mukjizat sejati lewat hubungan pribadi dengan Tuhan dan hidup dalam kehendak-Nya. Baca selengkapnya di sini.