
Gambaran Keluarga Bahagia
Keluarga menghadapi rasa sakit yang tak terhindarkan di dalam dunia yang berdosa ini. Bagaimana bisa bahagia jika semua keluarga terdiri dari orang-orang berdosa? Tentu saja ini bukanlah maksud awal dan akhir Tuhan.
Jan 17, 2023, 9:26 AM
Seperti apa sih gambaran keluarga yang bahagia itu? Bagaimana bisa bahagia jika semua keluarga terdiri dari orang-orang berdosa?
Akhir-akhir ini bermunculan berita di mana anggota keluarga tertangkap berbuat yang tidak senonoh setelah digerebek warga. Bagaimana dengan nasib keluarga yang ditinggalkan oleh anak ABG yang menghadang truk demi konten? Bagaimana juga dengan nasib keluarga sopir truk tersebut yang ditahan polisi?
Benar. Keluarga menghadapi rasa sakit yang tak terhindarkan di dalam dunia yang berdosa ini. Tetapi, keadaan buruk ini bukanlah maksud awal Tuhan. Dan, tentu saja bukan maksud akhir-Nya. Mari kita kupas dari firman Tuhan di dalam Alkitab.

Pemulihan Keluarga
Di tengah hal-hal terburuk dari dunia yang jatuh ini, apakah itu kemalangan, kecelakaan, maupun kematian, Tuhan ingin keluarga mengalami hal-hal terbaik dari-Nya.
Kitab Suci mengajarkan kepada kita bagaimana kita dapat mulai menikmati pemulihan-Nya.
1. Orang tua didorong untuk membesarkan anak-anak dalam lingkungan kebenaran dan integritas (Ulangan 6:2-9).
Ulangan 6:2-3. …supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
2. Keluarga yang hancur karena kematian dan prospek kemiskinan diangkat dari kesulitan (Kitab Rut).
Rut 4:14,15. Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: ”Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.”
3. Keluarga yang dihancurkan oleh kejahatan dipulihkan dua kali lipat oleh Tuhan yang setia (Ayub 1:13-21; 2:9; 42:10-17).
Ayub 42:10. Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
4. Keindahan cinta seksual dalam pernikahan merayakan gairah, kesetiaan, dan integritas (Kitab Kidung Agung).
Kidung Agung 1:15, 16. Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita.
5. Hubungan yang rusak dipulihkan, sama seperti Tuhan dengan rajin membangun kembali hubungan-Nya dengan umat-Nya (Hosea 1:2 - 2:23).
Hosea 2:18, 19. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.
6. Pernikahan yang menampilkan penyerahan timbal balik, kesetiaan, cinta, dan disiplin dicontohkan dengan hubungan Kristus dengan gereja, mempelai wanita-Nya (Efesus 5:21 - 6:4).
Efesus 5:24, 25. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Rancangan Allah bagi Keluarga
Untuk saat ini, kita menanggung rasa sakit dari hubungan manusia yang tidak sempurna atau bahkan keluarga yang terpecah-pecah.
Tetapi, kenyataan bahwa penglihatan Yohanes berakhir dengan pernikahan antara Kristus, Anak Domba, dan gereja, mempelai wanita-Nya, seharusnya menawarkan harapan bagi keluarga modern (Wahyu 19:6-10).
Wahyu 19:7-9. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] Lalu ia berkata kepadaku: ”Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: ”Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Rancangan asli Tuhan bagi keluarga tidak dapat dihancurkan. Keluarga yang berbahagia bukanlah keluarga yang sempurna, tetapi keluarga yang dipulihkan oleh Tuhan. Tetaplah teguh dalam iman dan pengharapan sampai pada akhirnya “sebab Ia, yang menjanjikannya, setia” (Ibrani 10:23).
May 16, 2025
Membangun Kebiasaan Baik Melalui Renungan Pagi
Renungan pagi memberi ruang untuk bernapas, merenung, dan mengarahkan hidup dengan lebih sadar. Mari Temukan kekuatan renungan pagi dalam membentuk kebiasaan hidup yang positif dan bermakna. Dari fokus dan ketenangan, hingga kesehatan emosional dan spiritualitas yang kuat—renungan pagi memberi fondasi kokoh untuk menjalani hari dengan damai dan penuh tujuan. Cocok untuk siapa saja yang ingin memperdalam kehidupan rohaninya di tengah kesibukan dunia modern.
Rahab adalah perempuan sundal dari Yerikho yang berani mengambil risiko besar demi iman kepada Allah Israel. Dalam kisah “Rahab – Perempuan Sundal yang Dipilih Allah,” kita melihat bagaimana seseorang dengan latar belakang kelam justru dipakai untuk mengubah sejarah. Kisah ini menyuarakan kekuatan iman, keberanian, dan pilihan yang melampaui stigma sosial.
Bolos sekolah bukan sekadar kenakalan anak, tetapi bisa menjadi sinyal tekanan emosional. Dengan perhatian dan pemahaman yang tepat, orang tua dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak kembali ke jalur yang benar. Pelajari bagaimana orang tua dapat mengenali tanda-tanda, membangun komunikasi, dan mendukung anak kembali semangat belajar.
Lagu-lagu rohani anak bukan hanya sekadar nyanyian, tapi juga sarana luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai iman dan karakter sejak usia dini. Dengan irama yang ceria dan lirik yang menyentuh, tujuh lagu pilihan ini bisa jadi bagian dari rutinitas harian anak—mulai dari saat ibadah keluarga, ibadah sekolah, hingga waktu santai di rumah. Temukan keindahan pujian yang mampu memperkuat hubungan anak-anak dengan Tuhan dan sesama.
Kisah Onesimus dalam Alkitab adalah bukti bahwa kegagalan dan masa lalu yang kelam bukan akhir dari segalanya. Sekalipun pernah salah langkah, Tuhan tetap bisa mengubahkan hidup siapa saja yang mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Dari budak pelarian menjadi saudara seiman, Onesimus menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh kasih Tuhan.
Mengajarkan anak menabung sejak kecil adalah investasi jangka panjang yang membentuk karakter, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan melatih mereka untuk mengambil keputusan finansial yang bijak. Kebiasaan ini tidak hanya membantu mereka mengelola uang sejak dini, tapi juga mempersiapkan mental dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di masa depan, termasuk menghadapi tantangan ekonomi dan membangun masa depan yang stabil secara finansial.
Ingin anak tumbuh dengan kecerdasan emosional yang kuat? Temukan cara praktis membangun empati, komunikasi, dan kemandirian anak agar siap menghadapi dunia modern. Baca selengkapnya di sini!
Ingin anak tumbuh cerdas dan kreatif? Temukan cara meningkatkan IQ anak dengan nutrisi tepat, kebiasaan membaca, permainan edukatif, aktivitas fisik, dan lingkungan yang mendukung perkembangan otaknya!
Perjalanan jauh terasa lebih nyaman dengan musik yang menenangkan dan penuh makna. Temukan lima lagu pilihan yang cocok untuk menemani perjalanan pulang kampung, nostalgia rumah, atau kecintaan pada Indonesia.
Memangnya Tuhan sedang berperang dalam peperangan rohani untuk kita? Atau kita sedang berjuang sendirian dalam hidup ini? baca ini.