Love Your Child

Mempersiapkan anak menjelang masa remaja adalah proses yang penting dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Masa remaja adalah periode transisi yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan. Saksikan selengkapnya dalam episode "Mempersiapkan Anak Menuju Masa Remaja"

DYSPRAXIA Dyspraxia yang juga dikenal sebagai gangguan perkembangan koordinasi motorik merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merencanakan dan melakukan gerakan secara koordinatif. Ini adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan motorik kasar dan/atau halus pada anak-anak dan orang dewasa. Penyebab pasti dyspraxia masih belum diketahui dengan pasti, tetapi diyakini bahwa faktor genetik, perkembangan otak yang tidak normal, dan faktor lingkungan dapat memainkan peran dalam timbulnya gangguan ini. Diagnosis dyspraxia biasanya dilakukan oleh seorang profesional kesehatan berdasarkan observasi perilaku, tes motorik, dan tinjauan riwayat perkembangan. Saksikan selengkapnya dalam episode "Dyspraxia"

DISGRAFIA Disgrafia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menulis secara fluks dan terorganisir. Orang dengan disgrafia mengalami kesulitan dalam menghasilkan tulisan yang terbaca, rapi, dan konsisten, meskipun mereka memiliki kemampuan intelektual yang normal. Gangguan ini dapat memengaruhi tulisan tangan, penulisan pada papan tulis, atau keduanya. Penyebab pasti disgrafia belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dan faktor lingkungan diketahui berperan dalam gangguan ini. Beberapa kondisi medis seperti disleksia, gangguan koordinasi motorik, dan gangguan perkembangan juga dapat terkait dengan disgrafia. Saksikan selengkapnya dalam episode "Disgrafia"

DISKALKULIA Diskalkulia adalah kondisi ketidakmampuan atau kesulitan dalam memahami dan melakukan operasi matematika. Orang yang mengalami diskalkulia sering mengalami kesulitan dalam mengenali angka, mengingat fakta matematika, menghitung, dan melakukan operasi matematika. Kondisi ini tidak berkaitan dengan kecerdasan atau kurangnya motivasi belajar, melainkan disebabkan oleh masalah dalam bagian otak yang mengatur kemampuan matematika. Diskalkulia biasanya terdiagnosis pada masa kanak-kanak, namun dapat terus berlanjut ke masa dewasa. Beberapa gejala diskalkulia meliputi kesulitan dalam mengenali angka dan urutan bilangan, kesulitan dalam memahami simbol matematika, kesulitan dalam mengingat fakta matematika, kesulitan dalam memahami konsep matematika, dan kesulitan dalam menghitung.

Disleksia merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memproses informasi bahasa tertulis. Orang yang mengalami disleksia mungkin mengalami kesulitan dalam memahami huruf, menghubungkan huruf dengan bunyi, dan mengenali kata-kata secara cepat dan akurat. Disleksia biasanya terjadi pada anak-anak dan dapat menimbulkan dampak signifikan pada prestasi akademik.Namun, disleksia juga dapat mempengaruhi orang dewasa dan menghambat kemampuan mereka untuk bekerja dan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.

Istilah "strawberry parenting" digunakan untuk menggambarkan pola asuh yang berlebihan atau overprotective terhadap anak-anak. Pola asuh ini seringkali menyebabkan anak-anak menjadi kurang mandiri dan kurang mampu mengatasi masalah serta tantangan dalam hidup. Orang tua yang menerapkan pola asuh strawberry parenting cenderung terlalu memanjakan anak-anak mereka dan seringkali melakukan segala hal untuk menghindarkan anak-anak dari kesulitan atau rasa tidak nyaman. Mereka juga cenderung menyelesaikan semua masalah anak-anak mereka tanpa memberikan kesempatan pada anak untuk mencari solusinya sendiri.

Sedang ramai diberitakan orang flexing, Dari yang muda sampai tua di sosial media suka pamer kekayaan atau yang lain. Pada anak-anak juga sering terjadi. Fenomena anak yang suka pamer seringkali menjadi sorotan bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat secara umum. Tindakan pamer ini bisa berupa memamerkan benda-benda material, pencapaian, kemampuan, atau bahkan penampilan fisik mereka di hadapan teman-teman atau orang lain. Lalu, mengapa anak suka pamer? Apakah itu perilaku yang sehat ataukah ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi? Saksikan selengkapnya dalam episode "Mengapa Anak Suka Pamer" ============================= Host : Jelly Lukas Narasumber : Helena Valentina, M.Psi

Mengontrol volume suara adalah salah satu keterampilan sosial yang penting bagi anak-anak untuk dipelajari. Dalam interaksi sehari-hari, kemampuan untuk mengontrol volume suara yang tepat dapat membantu anak menjaga hubungan yang baik dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Melatih anak untuk mengontrol volume suara memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pengertian dari orang tua atau pengasuh. Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam melatih anak untuk mengontrol volume suara salah satunya menjelaskan kepada anak mengapa penting untuk mengontrol volume suara mereka. Lantas bagaimana orang tua dapat mengatur volume suara anak? Saksikan selengkapnya dalam episode "Melatih Anak Untuk Mengontrol Volume Suara"

Anak terlambat bicara adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan kemampuan bicara. Biasanya, anak-anak mulai belajar bicara pada usia sekitar 1 tahun dengan mengucapkan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "papa". Namun, jika pada usia 2 tahun anak masih belum mampu mengucapkan kata-kata tersebut atau bahkan tidak bisa berbicara sama sekali, maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut mengalami keterlambatan bicara. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak terlambat bicara antara lain faktor genetik, masalah pendengaran, keterlambatan perkembangan, gangguan bicara atau bahasa, serta kurangnya stimulasi dan interaksi sosial. Anak yang mengalami keterlambatan bicara seringkali sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengalami kesulitan dalam memahami instruksi dan tugas yang diberikan. Lantas apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar dapat mendorong anak agar tidak terlambat bicara? Saksikan selengkapnya dalam episode "Mengatasi Anak Terlambat Bicara"

Sebagai orang tua tentunya merasakan frustasi ketika sang anak malas sekolah. Anak malas sekolah biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti mengantuk di kelas, tidak tertarik dengan pelajaran, atau bahkan menghindari tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi malas di sekolah, seperti kebosanan dalam pelajaran, kurangnya minat atau pengertian tentang subjek tertentu, tekanan atau stres yang berlebihan, atau bahkan masalah di rumah yang memengaruhi konsentrasi dan motivasi anak. Lantas apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar dapat memotivasi sang anak supaya anak tidak malas sekolah? Saksikan selengkapnya dalam episode "Mengatasi Anak Mager Sekolah"

Anak malas gerak atau beraktivitas fisik memiliki ciri-ciri seperti tidak ingin berolahraga, merasa lelah dan cepat merasa kelelahan saat beraktivitas fisik, cenderung memilih untuk duduk atau berbaring daripada bergerak, serta kurang memiliki energi atau motivasi untuk melakukan aktivitas fisik. Anak malas gerak berisiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, serta mengalami gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Lantas apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar dapat memotivasi sang anak supaya anak tidak malas bergerak? Saksikan selengkapnya dalam episode "Mengatasi Anak Mager" ============================= Host : Eva Retor Narasumber : Helena Valentina, M.Psi

Berkolaborasi pada anak merupakan proses dimana anak bekerja sama dengan orang lain ataupun sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan berkompetisi pada merupakan suatu proses di mana anak ikut turut berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan adanya pemenang dan kalah. Lantas seberapa penting mengajarkan kolaborasi dan kompetisi pada anak? Saksikan selengkapnya dalam episode "BERKOLABORASI VS BERKOMPETISI PADA ANAK" ============================= Host : Eva Retor Narasumber : Helena Valentina, M.Psi