JAWA TIMUR. hopechannel.id || Tanggal 2 Oktober 2021 menjadi moment sejarah untuk GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, karena di tanggal tersebut telah dilakukan Pengorganisasian cabang sekolah sabat Lambangkuning menjadi Jemaat Lambangkuning. Sehingga genaplah 76 Jemaat yang berada di GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, inilah sepenggal sejarah yang dapat media himpun.
Pada media, Pdt. Benny Tobing menuturkan bahwa Jemaat Jombang adalah salah satu jemaat yang memiliki cabang sekolah sabat Mojokerto dan cabang sekolah sabat Lambangkuning. Dimana beberapa tahun yang lalu Cabang Sekolah Sabat Mojokerto telah diorganisir menjadi salah satu jemaat baru.
“Saya kan melayani di jemaat Jombang, dimana jemaat jombang ini memiliki dua anak cabang, yaitu cabang sekolah sabat Mojokerto beberapa tahun yang lalu Mojokerto itu telah menjadi jemaat baru, dan tinggal satu yang sejak tahun 1980-an yaitu cabang sekolah sabat Lambangkuning”. Jelasnya.
Cabang sekolah sabat Lambangkuning telah ada sejak tahun 1980-an dan telah mendapatkan pelayanan dari beberapa pendeta, dan sempat terhenti beberapa tahun dan aktif kembali di tahun 2000-an hingga saat ini. Cabang sekolah sabat tersebut berada di Kecamatan Kertosono Kecamatan Nganjuk.
“Pelayanan itu dilayani oleh beberapa pendeta sejak tahun 1980-an dan kemudian vakum beberapa tahun dan kemudian aktif kembali di tahun sekitar 2000-an” Tuturnya.
Berjalannya waktu sejak tahun 2000-an, telah berganti beberapa pendeta yang melayani di sana sempat mendapatkan izin pembangunan gereja karena memiliki kerinduan untuk segera diorganisir menjadi sebuah gereja.
“Setelah itu jelang beberapa tahun mereka sudah hampir saja menerima izin gereja jadi karena kerinduan untuk diorganisir menjadi gereja yang baru secara organisasi tapi juga rindu memiliki izin bangun gereja karena waktu zamannya global misi daerah ini mendapat bantuan untuk memberi sebidang tanah dan juga dibangun sebuah rumah untuk ibadah tepatnya di daerah kecamatan Barong Nganjuk” Tuturnya.
“Tapi rupanya di daerah tersebut tidak ada regenerasi sehingga orang-orang advent yang pertama itu semakin tua dan akhirnya banyak yang meninggal dunia. Maka yang banyak itu adalah di desa Lambangluning, sehingga dari tadinya bersatu di kecamatan Balong, kembalilah ibadah di tahun 2000-an itu diaktifkan kembali di desa Lambang Kuning. Tutupnya.
Perjalan Iman anggota di tempat tersebut terus berlanjut hingga 3 tahun terakhir hampir kembali mendapatkan izin untuk mendirikan gereja namun terdapat beberapa kendala.
Setelah Pdt. Benny Trafolta Lumbantobing melayani di Jombang, dan karena berkat tuhan melalui distrik Kediri, kembali bersama-sama dengan beberapa pendeta memotivasi anggota jemaat yang berada di Lambangkuning sehingga mereka kembali termotivasi. Hingga akhirnya mereka membeli sebidang tanah yang beradap di Lambangkuning, untuk nantinya dibangun sebuah gereja. namun hingga saat ini masih terhambat izin pembangunan gereja.
Secara keanggotaan, ungkap Benny Trafolta Lumbantobing mereka telah rindu untuk diorganisir, walaupun sempat mendapatkan beberapa kendala akibat pandemi namun tepat tanggal 02 oktober 2021 barulah dilakukan Pengorganisasian cabang sekolah sabat Lambang Kuning menjadi Jemaat Lambang Kuning.
Lanjutnya bahwa Keberadaan anggota jemaat hingga akhirnya diorganisir menjadi sebuah gereja berkat dari keluarga Supangap dimana keluarga inilah yang menjadi pionir munculnya perkumpulan peribadatan di desa Lambangkuning.
“Sebuah rumah milik keluarga Supangap dimana dimana bapak ini bersama istri itu adalah pionir dimana munculnya perkumpulan tempat ibadah ini. Jadi perkumpulan itu dimulai oleh kerinduan seorang ibu yang bernama ibu Miryam Sumarni.
Tuturnya bahwa Ibu Miryam Sumarni adalah salah satu petugas kesehatan yang telah banyak membantu masyarakat di desa tersebut hingga beberapa desa yang berada di luar desa tempat ia tinggal.
Keanggotaan jemaat yang berada di desa Lambangkuning awalnya berjumlah 50 orang tetapi banyak yang meninggal dan banyak yang merantau hingga meninggalkan 35 orang namun beberapa waktu ada beberapa anggota jemaat yang meninggal sehingga meninggalkan 30 orang dan pada tanggal 02 oktober 2021 telah dilakukan Pengorganisasian cabang sekolah sabat Lambang Kuning menjadi Jemaat Lambang Kuning. Dan menjadi Gereja Advent Pertama yang berada di Kabupaten Nganjuk.
“Jadi puji Tuhan ini boleh terjadi dengan pertolongan Tuhan melalui seorang ibu yang sangat rindu ada sebuah gereja, perkumpulan orang-orang percaya yang mau diselamatkan ketika Yesus datang yaitu Almarhumah ibu/ oma Miryam Sumarni Wagiran” Ungkapnya.
Harapannya dengan adanya jemaat di daerah Nganjuk, akan terus menumbuh kerohanian jemaat untuk bersatu dalam mempersiapkan diri menanti kedatangan Tuhan. Dan kerinduan yang tinggi kedepan akan dapat mendirikan sebuah gereja yang baik demi menunjang peribadatan di daerah tersebut.
“Jadi harapan kami yang pertama tentunya kerohanian kami sebagai satu jemaat semakin bertumbuh kita bersatu untuk boleh mempersiapkan dalam menyambut kedatangan Tuhan”. Dan kami memiliki suatu kerinduan untuk memiliki tempat ibadah sendiri, harapannya kedepan akan dibangun gereja” Tutup Benny Trafolta Lumbantobing (**/red