KUPANG. hopechannel.id || Badai Seroja masih meninggalkan bekas, hal ini yang dapat dilihat melalui beberapa kerusakan yang terjadi di lingkungan masyarakat, hal ini juga berdampak pada salah satu Gedung Gereja Masehi Advent Hari Ke Tujuh yang Terjungkir hingga hanya meninggalkan pondasi saja. Hal ini dapat ditemukan di GMAHK Jemaat Eden Naibonat.
Rilis yang diterima media, Pdt. Albert Toda mengungkapkan Gereja Masehi Advent Hari ke Tujuh jemaat Eden Naibonat Kehilangan sebuah gedung yang hanya meninggalkan pondasi, karena hanyut terbawa banjir. Gedung tersebut biasanya digunakan untuk acara Sekolah Sabat Anak-Anak, Kelompok pendalaman Alkitab (KPA) tempat latihan lagu-lagu serta kegiatan rohani lainnya.
Dikatakan bahwa hingga saat ini kegiatan sekolah sabat anak anak setiap sabat-nya dilakukan di tempat terbuka di samping gereja, di bawah puing-puing sisa dari ganasnya badai seroja waktu itu.
“Tentu dengan melihat keadaan dan kondisi seperti ini, Kami (GMAHK Jemaat Eden Naibonat) Memiliki Kerinduan untuk membangun kembali bangunan ini yang sifatnya permanen, dan dalam skala yang lebih besar dari pada sebelumnya, mengingat Lokasi GMAHK Jemaat Eden Naibonat sangat strategis dan berada di jalur trans utama Indonesia - Timor Leste, Bahkan menjadi pusat Gabungan Distrik/Wilayah” Ungkapnya pada rilis yang diterima media.
Selain menghancurkan gedung pertemuan yang biasa dilakukan untuk acara Sekolah Sabat Anak-Anak, Kelompok pendalaman Alkitab (KPA) tempat latihan lagu-lagu serta kegiatan rohani lainnya, badai seroja saat itu juga menghancurkan banyak rumah anggota jemaat.
Sehingga hingga saat ini, Gereja Masehi Advent Hari ke Tujuh Jemaat Eden Naibonat Merindukan uluran tangan dari para donatur-donatur untuk dapat menyisihkan sedikit berkat Tuhan dalam membantu mewujudkan kerinduan untuk dibangun kembali sebuah rumah, sehingga nantinya akan digunakan dalam beberapa kegiatan kerohanian.