Berjalan Bersama Tuhan

Saya Tahu Kepada Siapa Saya Percaya

Dion Matusea, anak bungsu dari bapak Raldy Matusea dan ibu Meitiko Muskita, mengalami pengalaman pahit dimana pada usia balita, ia terjatuh dan menyebabkan tulang bagian belakang kepalanya berbentuk tidak normal. Divonis hanya memiliki jangka hidup 6 bulan, Dion selalu menangis setiap malam sambil berdoa kepada Tuhan Yesus. Ia tahu bahwa hidupnya adalah milik Tuhan sepenuhnya, itu juga nasihat dari ibunya, yang berserah kepada Tuhan mengenai nasib dari anak bungsunya. Dion sekarang duduk di bangku perkuliahan, dimana itu memberikan jawaban betapa besarnya mujizat Tuhan kepada Dion, dan Ia menginginkan Dion untuk menjadi pelayan-Nya, memberitakan injil kepada orang yang ada di sekitarnya.

Guests

Dion Matusea

Hosts

Pdtm. Julius Sihotang

Online since
08/05/2019, 1:55 AM
Hosts
Pdtm. Julius Sihotang
Guests
Dion Matusea
Categories
Faith

Related Episodes

#TokohAlkitab -  Sosok Bapa Yang Peduli Kepada Anak-anaknya!

Hai Hopers, #TokohAlkitab yang akan kita bahas hari ini adalah sosok Ayah/Bapa yang dapat mengetahui akan apa yang anak-anaknya (kita) lakukan di dunia ini. Kisah #tokohalkitab pada episode ini menggambarkan bahwa Ia dianggap sebagai sumber kehidupan, pencipta alam semesta, dan figur yang memiliki kasih yang tak terbatas terhadap umat manusia.

CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA - Pdt. Dens Massie [Gunung Berkat Eps. 8]

Cinta pada pandangan pertama seringkali dipahami sebagai pengalaman emosional yang mendalam saat seseorang pertama kali bertemu dengan orang lain dan merasakan ikatan atau koneksi yang kuat secara instan. Di dalam Alkitab mengajarkan tentang cinta, seperti mencintai sesama, kasih tanpa syarat, kesabaran, dan kejujuran. Meskipun ada daya tarik kuat pada pandangan pertama, penting untuk menggali makna yang lebih dalam tentang cinta yang sejati, yaitu cinta yang bersifat komitmen, pengertian, dan dukungan dalam hubungan. Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti penjelasan dari Pdt. Dens Massie

Sekolah Sabat Dewasa | Misi Kepada Sesama Saya - Pelajaran 07 Kuartal IV 2023

Kita semua mengetahui ayat berikut ini, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu" (Luk. 10:27). Namun, kasih kita kepada Allah bisa menjadi dangkal jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah tetapi tidak menuruti-Nya. Kita berpikir bahwa kita mengasihi Allah, tetapi bagaimanakah kasih ini ditunjukkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengasihi Allah membutuhkan komitmen penuh dari hati, jiwa, tubuh, dan pikiran kita setiap hari. Siapa saja bisa mengatakan bahwa dia mengasihi Allah; tetapi, melakukan hal ini membutuhkan usaha yang benar-benar disadari. Namun demikian, walaupun mengasihi Allah itu baik dan penting, Allah juga mau kita mengasihi sesama, karena kasih kita bagi sesama merefleksikan kasih kita kepada Allah, dan itu benar-benar terlihat dalam sebuah cara yang benar-benar nyata dan memiliki pengaruh yang kuat. I Yohanes 4:20 menyatakan, "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." Paulus juga mengatakan dalam Galatia 5:14 bahwa "Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!' " Pekan ini kita akan belajar bagaimana pelajaran ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan kita. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 07 dengan judul "MISI KEPADA SESAMA SAYA"

#SekolahSabat Remaja | Dicoabi Oleh Api - Cornerstone Pel 07 Kuartal IV 2023

Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: ‘Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.’ Pilatus bertanya kepada-Nya: ‘Engkaukah raja orang Yahudi?’ Jawab Yesus: ‘Engkau sendiri mengatakannya.’ Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: ‘Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada orang ini.’ Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: ‘Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.’ Apa yang dapat kita pelajari dari pelajaran Cornerstone "DICOBAI OLEH API" pekan ini?