Diskusi Sekolah Sabat

Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati. Ikuti pembahasan Kepahlawanan Hamba dalam program Diskusi Sekolah Sabat.

Diskusi Sekolah Sabat

Videos

Sekolah Sabat Dewasa | Misi Kepada Sesama Saya - Pelajaran 07 Kuartal IV 2023

Kita semua mengetahui ayat berikut ini, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu" (Luk. 10:27). Namun, kasih kita kepada Allah bisa menjadi dangkal jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah tetapi tidak menuruti-Nya. Kita berpikir bahwa kita mengasihi Allah, tetapi bagaimanakah kasih ini ditunjukkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengasihi Allah membutuhkan komitmen penuh dari hati, jiwa, tubuh, dan pikiran kita setiap hari. Siapa saja bisa mengatakan bahwa dia mengasihi Allah; tetapi, melakukan hal ini membutuhkan usaha yang benar-benar disadari. Namun demikian, walaupun mengasihi Allah itu baik dan penting, Allah juga mau kita mengasihi sesama, karena kasih kita bagi sesama merefleksikan kasih kita kepada Allah, dan itu benar-benar terlihat dalam sebuah cara yang benar-benar nyata dan memiliki pengaruh yang kuat. I Yohanes 4:20 menyatakan, "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." Paulus juga mengatakan dalam Galatia 5:14 bahwa "Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: 'Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!' " Pekan ini kita akan belajar bagaimana pelajaran ini bisa diaplikasikan dalam kehidupan kita. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 07 dengan judul "MISI KEPADA SESAMA SAYA"

Sekolah Sabat Dewasa | Motivasi dan Persiapan untuk Misi - Pelajaran 06 Kuartal IV 2023

Paulus menulis kata-kata ini kepada jemaat Filipi: "Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik. Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita" (Flp. 1:15-18). Sungguh kata-kata yang sangat berkuasa! Baik dengan "maksud palsu maupun dengan jujur" Kristus diberitakan—dan bagi Paulus itulah yang penting. Seharusnya, secara ideal motif kita untuk memberitakan Kristus, untuk misi, dan untuk menjangkau orang lain dengan kabar baik ini, harus keluar karena kasih, dan karena kebenaran—dan bukan karena ambisi diri, kecemburuan, atau pertengkaran. Jadi, apa sajakah motivasi untuk memberitakan Kristus, dan apa sajakah cara yang bisa kita persiapkan untuk melakukan hal ini? Pekan ini kita akan melihat beberapa peristiwa dalam kehidupan gereja mula-mula yang bisa memberikan kepada kita tuntunan pada bagian-bagian penting misi ini. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 06 dengan judul "MOTIVASI DAN PERSIAPAN UNTUK MISI"

Sekolah Sabat Dewasa | Alasan-Alasan Untuk Menghindari Misi - Pelajaran 05 Kuartal IV 2023

Tidak semua orang yang dipanggil dalam misi itu patuh seperti Abraham. Yunus adalah sebuah contoh (bacalah Yunus 1-4). Allah memanggil Yunus untuk berseru kepada Ninewe, ibu kota Asyur. Kota ini, terletak di Irak modern saat ini, berjarak 560 mil dari Yerusalem, dan memakan satu bulan perjalanan untuk tiba di sana. Yunus bukan hanya menolak untuk pergi—dia bahkan lari ke arah yang berlawanan. Ketika tiba di Yafo, dia membeli sebuah tiket kapal untuk ke Tarsis, yang sekarang adalah Spanyol bagian selatan. Berlayar sejauh 2.000 mil akan memakan waktu paling lambat satu bulan, tergantung pada cuaca. Karena tidak ingin berhadapan dengan Raja Asyur, Yunus menggunakan satu bulan untuk melarikan diri yang seharusnya waktu itu ditempuh untuk membawanya ke Niniwe. Mengapakah dia, sebagai seorang hambu Allah, melakukan hal tersebut? Orang-orang Niniwe benar-benar jahat, satu bangsa yang terkenal dengan kejahatan dan kekejaman mereka dan yang juga menyerang Israel dan Yehuda. Namun demikian, Allah memanggil Yunus untuk pergi ke Niniwe dan berseru melawan kefasikan negeri itu (Yun. 1:2). Kata-kata di ayat ini sangat mirip dengan kata-kata yang digunakan Allah ketika berbicara kepada Abraham tentang Sodom dan Gomora, dalam Kejadian 18:20, 21. Seperti yang kita akan lihat nanti, Yunus bukanlah Abraham. Apakah yang bisa kita pelajari tentang sikap Yunus sehubungan dengan alasan-alasan yang dapat kita buat untuk tidak melakukan misi? Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 05 dengan judul "ALASAN-ALASAN UNTUK MENGHINDARI MISI"

Sekolah Sabat Dewasa | Membagikan Misi Allah - Pelajaran 04 Kuartal IV 2023

Sejak awal, Abraham ingin untuk digunakan oleh Allah bagi misi-Nya. Kebenaran ini bisa dilihat, sebagai contohnya, dalam Kejadian 18, ketika Allah memperingatkan kepadanya tentang apa yang akan terjadi terhadap Sodom dan Gomora. "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa me- nyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi" (Amos 3:7). Dan di dalam cerita Sodom dan Gomora, "hamba-Nya, para nabi" itu adalah Abraham. Abraham sedang beristirahat pada hari yang panas itu ketika dia melihat tiga orang pelancong. "Abraham melihat di dalam diri ketiga orang temannya itu hanyalah tiga orang asing yang keletihan, tidak terlintas dalam pikirannya bahwa di antara mereka ada satu Pribadi yang boleh ia sembah tanpa berbuat dosa"—Ellen G. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 138, 139. Namun demikian, Abraham segera terlibat secara pribadi dalam misi Allah. Keterlibatannya, sebagaimana dinyatakan dalam pasal ini, adalah berdoa untuk menjadi perantara bagi orang-orang yang ada di Sodom dan Gomora. Yaitu, dia ingin melihat, jika mungkin, orang-orang ini bisa diselamatkan terlepas dari kesalahan-kesalahan mereka. Dalam arti tertentu, jika misi bukan tentang hal seperti di atas—lalu tentang apa? Di sepanjang pasal ini, ada tiga kualitas spiritual yang hebat dari Abraham yang dinyatakan: Keramahtamahan, kasih, dan doa ini semua adalah kuali- tas-kualitas yang sangat bisa membantu dalam pekerjaan misi. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 04 dengan judul "MEMBAGIKAN MISI ALLAH"

Sekolah Sabat Dewasa | Panggilan Allah Untuk Misi - Pelajaran 03 Kuartal IV 2023

Terkadang Allah dapat mengeluarkan kita dari zona nyaman kita dan menjadikan kita sebagai saksinya. Kadang-kadang perubahan ini bisa digunakan untuk menyelesaikan tujuan-tujuannya, contohnya adalah ketika terseraknya orang-orang di berbagai tempat pada peristiwa Menara Babel. “Terseraknya mereka ini adalah satu cara untuk memenuhi kembali bumi ini, dan dengan demikian maksud Tuhan telah dilaksanakan melalui satu cara yang telah digunakan manusia untuk menggagalkannya”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld.1, hlm. 132. Sementara itu, Abraham keluar dari negerinya sendiri ke tempat yang lain (Kejadian 12) sebagai satu alat bagi Tuhan untuk bersaksi. Murid-murid Yesus beralih, dari yang tadinya bekerja hanya bagi bangsa mereka sendiri (Kisah Para Rasul 3) sekarang mereka bekerja bagi bangsa lain juga (Kis. 8:1-4). Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus meletakkan satu prinsip penginjilan, mereka harus memulai dari tempat di mana mereka berada, yaitu Yerusalem dan Yudea, dan kemudian pergi ke Samaria, dan pada akhirnya, sampai ke ujung-ujung bumi. Tetapi, kalau pun kita tidak meninggalkan negeri kita, Allah tetap menginginkan kita untuk menjangkau orang-orang yang ada di sekeliling kita. Ketika gereja di Yerusalem merasa puas diri, anggota-anggotanya menjadi tersebar. Walaupun penganiayaan datang dan orang-orang ini menderita, hal yang tidak menyenangkan ini menjadi sarana untuk menyebarkan kabar baik ke seluruh dunia. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 03 dengan judul "PANGGILAN ALLAH UNTUK MISI"

Sekolah Sabat Dewasa | Misi Allah Bagi Kita: Bagian 2 - Pelajaran 02 Kuartal IV 2023

Misi Allah juga berfungsi sebagai latar belakang melalui mana kita harus melihat dan mengerti firman Allah kepada kita. Ketika kita membaca Kitab Suci, kita bisa mengidentifikasi satu pribadi Allah yang benar-benar ingin menjangkau kita. Terlepas dari perpisahan yang diakibatkan oleh dosa (Yes. 59:2), melalui misi-Nya Allah terus-menerus memulihkan hubungan yang sudah rusak dengan manusia sampai tiba pada saat yang mulia ketika dia “membuat segala sesuatu baru” (Why. 21:5). Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE 02 dengan judul "MISI ALLAH BAGI KITA: BAGIAN 2"

Sekolah Sabat Dewasa | Misi Allah Bagi Kita: Bagian 1 - Pelajaran 01 Kuartal IV 2023

Asal mula dan tujuan dari misi ada di dalam Allah saja. Misi ini tidaklah dimulai dari panggilan kepada Abram (Kej. 12:1-4) atau peristiwa Keluaran (Kel. 12:31-42). Hal ini bahkan tidak dimulai ketika Yesus berada di dunia ini (Mat. 1:18-25), atau dengan perjalanan misionaris Paulus (Kis. 13:4-14:26). Misi ini dimulai dari Allah sendiri, ketika Dia menciptakan alam semesta ini dan kemudian menciptakan manusia (Kej. 1:26, 27). Dalam Kitab Suci, kita melihat Allah yang dengan sengaja menjangkau dan ingin bersama dengan anak-anak-Nya. Dari mulanya, Dia membangun sebuah hubungan dengan Adam dan Hawa. Bahkan sesudah dunia jatuh ke dalam dosa, Dia tetap melanjutkan misi-Nya, tetapi sekarang misi-Nya itu adalah untuk membangun kembali hubungan-Nya dengan manusia. Pada akhirnya, misi Allah akan diselesaikan (Wahyu 21-22), dan atas dasar itu kita harus termotivasi dalam pekerjaan menyampaikan Injil kekal itu kepada dunia (Why. 14:6, 7). Oleh karena itu, landasan dari setiap usaha misi, haruslah berpusat pada hubungan dengan Pencipta dan haruslah dengan pengertian yang benar tentang sifat dan karakter dari misi itu sendiri. Tetapi sebelum kita memahami misi Allah ini, penting bagi kita untuk lebih memahami Allah yang memiliki misi. Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-01 dengan judul "MISI ALLAH BAGI KITA: BAGIAN 1"

Sekolah Sabat Dewasa | Efesus Dalam Hati - Pel 14 Kuartal III 2023

Pengunjung di London menaiki London Eye, seperti sebuah atraksi putaran kincir. Dari ketinggian 450 kaki di atas Sungai Thames, Anda dapat melihat semuanya: Big Ben, Gedung Parlemen, dan banyak istana dan katedral bersejarah. Bagi sarjana Perjanjian Baru Nicholas Thomas "Tom" Wright, "surat kepada jemaat di Efesus memiliki kaitan dengan surat-surat Paulus yang lain seperti London Eye. Surat ini bukan yang terpanjang atau terlengkap dari semua tulisannya, tetapi menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Dari sini, saat roda berputar, Anda mendapatkan pandangan dari atas terhadap satu tema ke tema lainnya"-- Paul for Everyone: The Prison Letters (London: S.P.C.K. [Society for Promoting Christian Knowledge Publishing], 2004), hlm. 3. Di Efesus, Paulus tidak berfokus pada isu-isu yang menjadi perhatian lokal. Surat itu berbunyi seolah-olah Paulus berbicara kepada orang percaya di mana saja dan gereja-gereja Kristen di mana pun mereka berada. Nuansa abadi surat itu memungkinkan "pemandangan menakjubkan" yang Paulus tawarkan untuk menguasai dunia dan pemikiran kita sendiri. Saat kita meninjau setiap bab, mari kita ingat pertanyaan ini: Kebenaran penting apakah yang tertanam dalam Efesus yang harus terus membentuk kehidupan kita sebagai orang percaya? Saksikan PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-14 dengan judul "EFESUS DALAM HATI"

Hosts

Yola Tanara

Diskusi Sekolah Sabat
Hosts
Yola Tanara
Categories
Adventists, Bible, Faith, Youth
Seasons
10
Episodes
203
Donate to Hope Channel

You might also like

Harapan Kota Kasih

Renungan Firman Tuhan yang dibawakan oleh para hamba-hamba Tuhan dari daerah Nusa Tenggara

Jangan Bingung

Pembahasan Alkitab yang memovitasi kehidupan agar semakin lebih baik lagi dengan pertolongan Tuhan.

Mari Berdoa

Program interaktif yang mengajak untuk lebih tekun berdoa dan menawarkan topangan doa bagi pemirsa yang membutuhkan.